Mengenal Mahatma Gandhi, Pelopor Filosofi Tanpa Kekerasan

- 2 Oktober 2023, 23:15 WIB
Mengenal Mahatma Gandhi, Pelopor Filosofi Tanpa Kekerasan
Mengenal Mahatma Gandhi, Pelopor Filosofi Tanpa Kekerasan /

BERITA KBB - Pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Tanpa Kekerasan Internasional atau International Day of Non-Violence. Peringatan ini bertujuan untuk menyebarkan pesan perdamaian, toleransi, dan saling pengertian di tengah berbagai konflik dan ketegangan yang terjadi di berbagai belahan bumi. Tanggal ini juga merupakan hari lahir dari seorang tokoh yang menjadi inspirasi bagi gerakan tanpa kekerasan di seluruh dunia, yaitu Mahatma Gandhi.

 

Siapa Mahatma Gandhi?

Mahatma Gandhi adalah seorang pemimpin gerakan kemerdekaan India yang melawan penjajahan Inggris dengan menggunakan strategi non-kooperasi dan tanpa kekerasan. Ia lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, Gujarat, India. Ia belajar hukum di London dan kemudian bekerja sebagai pengacara di Afrika Selatan. Di sana, ia mengalami diskriminasi rasial dan melawan perlakuan tidak adil terhadap orang India dengan mengorganisir protes sipil.

 

Pada tahun 1915, ia kembali ke India dan bergabung dengan Kongres Nasional India, sebuah partai politik yang menuntut kemerdekaan dari Inggris. Ia menjadi pemimpin gerakan nasionalis India yang menggalang dukungan rakyat melalui kampanye boikot, mogok, demonstrasi, dan aksi pembangkangan sipil. Ia juga menganjurkan prinsip swadeshi atau penggunaan barang-barang buatan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada barang-barang impor Inggris.

 Baca Juga: Bangunan Arsitektur Luar Biasa di Indonesia: Menampilkan Keunikan dan Keberagaman Budaya

Salah satu aksi terkenal yang dilakukan Gandhi adalah Salt March pada tahun 1930. Ia memimpin ribuan orang untuk berjalan sejauh 385 kilometer dari Sabarmati Ashram ke Dandi, sebuah desa pantai di Gujarat. Di sana, ia mengumpulkan garam dari laut sebagai bentuk protes terhadap pajak garam yang dikenakan oleh pemerintah kolonial. Aksi ini menarik perhatian dunia dan memicu gelombang protes serupa di seluruh India.

 

Gandhi juga dikenal sebagai seorang pemikir dan filsuf yang mengembangkan konsep satyagraha atau kekuatan kebenaran dan ahimsa atau non-kekerasan. Ia percaya bahwa perubahan sosial dan politik dapat dicapai dengan cara damai dan tanpa menggunakan kekerasan fisik. Ia menginspirasi banyak tokoh dunia lainnya yang menggunakan metode serupa dalam perjuangan mereka, seperti Martin Luther King Jr., Nelson Mandela, Dalai Lama, dan Aung San Suu Kyi.

 

Mengapa Hari Tanpa Kekerasan Internasional Diperingati pada 2 Oktober?

Hari Tanpa Kekerasan Internasional pertama kali dicetuskan oleh Shirin Ebadi, seorang aktivis hak asasi manusia dan pemenang Nobel Perdamaian asal Iran pada Januari 2004. Ia mengusulkan agar tanggal 2 Oktober, hari lahir Gandhi, ditetapkan sebagai hari untuk mempromosikan nilai-nilai non-kekerasan dan perdamaian di seluruh dunia.

 Baca Juga: Edi Darmawan Ayah Almarhum Mirna Salihin, Punya Bisnis Mentereng Berikut Informasinya

Usulan ini kemudian disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 15 Juni 2007 melalui resolusi A/RES/61/271. Resolusi ini mengundang semua negara anggota PBB, organisasi internasional dan regional, organisasi masyarakat sipil, dan individu untuk merayakan Hari Tanpa Kekerasan Internasional dengan cara yang sesuai dengan budaya dan tradisi lokal mereka.

 

Peringatan ini juga merupakan salah satu cara untuk menghormati warisan Gandhi dan relevansi abadi dari filosofinya. Dalam resolusinya, PBB menyatakan bahwa Gandhi menunjukkan kepada dunia bahwa perlawanan non-kekerasan bukanlah tindakan pasif atau lemah, tetapi justru merupakan tindakan berani dan efektif untuk mencapai tujuan mulia.

 

Bagaimana Cara Memperingati Hari Tanpa Kekerasan Internasional?

Ada banyak cara untuk memperingati Hari Tanpa Kekerasan Internasional, baik secara individu maupun kolektif. Beberapa contohnya adalah:

·         Membaca dan mempelajari kisah, pemikiran, dan ajaran Gandhi dan tokoh-tokoh lain yang mengadvokasi non-kekerasan.

·         Mengikuti atau mengadakan seminar, diskusi, workshop, atau pelatihan tentang isu-isu perdamaian, toleransi, hak asasi manusia, dan resolusi konflik.

·         Mengikuti atau mengadakan kegiatan sosial, budaya, atau seni yang mengekspresikan nilai-nilai non-kekerasan dan perdamaian, seperti pameran, konser, festival, teater, puisi, dll.

·         Mengikuti atau mengadakan aksi damai yang menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap korban kekerasan, diskriminasi, atau ketidakadilan di berbagai belahan dunia.

·         Melakukan refleksi diri dan introspeksi tentang bagaimana kita dapat mengurangi kekerasan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan kita sehari-hari.

·         Menyebarkan pesan non-kekerasan dan perdamaian melalui media sosial, blog, podcast, video, dll.

 

Hari Tanpa Kekerasan Internasional adalah kesempatan bagi kita semua untuk mengingat kembali warisan Gandhi dan mengaplikasikan filosofinya dalam kehidupan kita. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai, harmonis, dan beradab.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah