Terharu ! dikenal tangan besi, Kim Jong Un Menangis Untuk Rakyat Korea Utara “Saya Telah Gagal”

- 13 Oktober 2020, 21:53 WIB
Kim Jong Un
Kim Jong Un /Source AP via Bloomberg

Alasan mendekat ke rakyat

Menurut seorang pengamat isu Korea Utara, Rachel Minyoung Lee, lewat wawancaranya dengan Reuters, mengatakan sisi lemah-lembut Kim yang tercermin dalam pidatonya minggu lalu itu merupakan peristiwa yang cukup ganjil, meskipun ia dikenal sebagai sosok yang ekspresif.

"Pidatonya itu untuk dan tentang rakyat Korut," kata dia, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa. Lee menambahkan biasanya pidato-pidato Kim banyak berisi jargon-jargon dan ungkapan apresiasi untuk Partai Buruh di Korea Utara.

"Orang-orang menyampaikan terima kasih kepada partai kami, tetapi mereka yang sebenarnya pantas menerima ucapan terima kasih," kata Kim kembali menegaskan pentingnya peran rakyat dalam mempertahankan keutuhan bangsa.

Baca Juga: Ini dia jawaban DPR RI soal jumlah halaman UU Cipta Kerja, pranknya selesai di 812 halaman

Ia mengatakan bahwa, saat negara membutuhkan bantuan, rakyat Korut selalu siap sedia membantu berbagai program pemerintah, salah satunya pembangunan sejumlah infrastruktur penting di Korea Utara.

"Karena rakyat selalu bersama partai, maka negara ini mampu bertahan dan mencatatkan berbagai macam keajaiban apa pun tantangannya," ujar Kim. Retorika "Kim bersama rakyat" itu kemungkinan merupakan salah satu usaha pemimpin tertinggi di Korut untuk lebih mendekat ke rakyatnya, sehingga ia dapat "berlindung" di balik dukungan rakyat di tengah berbagai tekanan komunitas internasional dan para pembelot di luar negeri yang menginginkan rezim Kim turun dari pucuk kekuasaan.

Pasalnya jika melihat ke belakang, banyak negara yang dipimpin oleh rezim otoriter pada akhirnya tumbang karena gelombang aksi protes massa.

Contohnya, beberapa rezim otoriter di negara-negara Arab akhirnya runtuh karena pemimpinnya terlalu sibuk berada di menara gading dan melupakan penderitaan rakyat.

Peristiwa "Arab Spring" yang dimulai pada awal 10 tahun yang lalu jadi salah satu bukti bahwa ketidakpuasan dan ketidakpercayaan rakyat terhadap rezim penguasa bisa menjadi "senjata makan tuan", yang mampu memaksa rezim turun dari pucuk kekuasaan.

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x