BERITA KBB- Alumni Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) 88 menggelar kegiatan berbagi di Rumah Tahfiz Qur’an Anak Bandung, Jalan Raden Dewi Sartika, Sabtu 15 April 2023.
Dalam acara tersebut, Ketua Pelaksana Giat Sosial Ramadhan Bulan Edukasi
IKA '88 FH Unpar IE Yogaswara mengatakan bahwa dalam acara berbagi ini ada tiga kegiatan utama.
Pertama mengenai edukasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Di mana narasumber dari kegiatan itu adalah Kompol Suryaningsih SH MH, Kanit 1 Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Jabar.
Baca Juga: Ada Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama, Inilah Pengertian Hingga Cara Membayar Fidyah!
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak tak hanya dilakukan secara fisik tapi juga bisa verbal hingga nonverbal. Nanti ada dari Polda Jabar yang akan menyampaikan pentingnya pencegahan kekerasan fisik terhadap anak," tutur IE Yogaswara.
Kedua, kata IE Yogaswara, adalah seminar tentang pembentukan karakter yang akan disampaikan oleh Direktur Biro Psikologi Persona Bandung yakni Ery Muhayar Syafari., S.Psi., M.Psi.
Dan terakhir adalah adanya seminar tentang robotika Nusantara yang akan diisi oleh pemateri Sopyan Aditia.
Baca Juga: Terdiri dari Lima Seksi, Inilah Tarif Tol Semarang Solo Terbaru 2023 untuk Semua Golongan
"Kegiatan ini merupakan sebagai bagian program kepedulian Kepengurusan IKA’88 FH UNPAR Masa Bakti 2019-2023 dan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan," katanya.
"Masalah masyarakat kita dewasa ini, bahkan untuk lingkup sebuah bangsa, tidak jauh dari persoalan moral dan akhlak," tuturnya.
Hal senada dikatakan Kanit 1 Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Jabar, Kompol Suryaningsih SH MH. Menurut dia, kejahatan terhadap anak harus selalu dilawan.
Baca Juga: Doa Puasa Hari Ke-24 Ramadhan Beserta Latin dan Terjemahannya
Salah satunya yakni mengajarkan kepada anak untuk bisa mengatakan tidak kepada mereka yang berniat melakukan pelecehan seksual.
Misalnya, dengan menolak jika ada seseorang yang berniat menyentuh bagian sensitif anak.
"Anak-Anak harus tahu bagian inti mana saja yang tidak boleh dipegang. Setelah itu, mereka harus bisa bilang jangan atau bisa bilang tidak kepada pelaku kekerasan seksual tersebut," tuturnya. ***