Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat dan Sejahtera

- 17 November 2020, 21:21 WIB
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP (dari kiri), Ketua Umum TP PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro. Bawah (Kiri-Kanan): Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari.,M.Si beserta Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr.  Hardinsyah, MS pada kegiatan webinar #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli), Selasa (17/11/2020). Kali ini, Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang di masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP (dari kiri), Ketua Umum TP PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro. Bawah (Kiri-Kanan): Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari.,M.Si beserta Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Hardinsyah, MS pada kegiatan webinar #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli), Selasa (17/11/2020). Kali ini, Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang di masa Adaptasi Kebiasaan Baru. /

BERITA KBB -  Dalam rangka memperingati momen Hari Kesehatan Nasional, Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama Pergizi Pangan Indonesia, menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat, menyelenggarakan kegiatan webinar #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang di masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

Hadir sebagai pembicara pada sesi edukatif ini, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari., M.Si, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP.

Baca Juga: Prof Muradi : Pemanggilan Terhadap Anies Baswedan Sudah Tepat

Acara ini dibuka secara resmi dengan sambutan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM dan Ketua Umum TP PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya.

Kesehatan menjadi faktor penting dalam membangun masyarakat dan bangsa yang kuat. Tentunya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menerima dengan baik dan mendukung inisiatif yang dilakukan FFI bersama Pergizi Pangan Indonesia  (PPI) untuk terus mengedukasi masyarakat khususnya di Jawa Barat, akan pentingnya penerapan pola hidup sehat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini. 

Baca Juga: Pesan Haru Daniel Mananta yang Tak lagi Jadi Pembawa Acara Indonesian Idol 2020, 1 Dekade yang Indah

Peringatan Hari Kesehatan Nasional menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan merevolusi gaya hidup untuk menjadi lebih sehat, dengan memperhatikan asupan gizi seimbang dan aktif bergerak.

Sebagai perusahaan yang mengusung visi Nourishing by Nature, FFI berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam pemenuhan gizi melalui produk susu yang terjangkau dan peningkatan literasi gizi bagi masyarakat Indonesia.

Corporate Affairs Director PT FFI Andrew F. Saputro, mengatakan bahwa manifestasi dari komitmen ini, sejak 2018 FFI menjalin kolaborasi bersama PPI untuk menginisiasi kampanye #IndonesiaSIAP, yang hingga saat ini telah berhasil memberikan edukasi gizi seimbang dan isi piringku kepada lebih dari 15.000 keluarga Indonesia. 

Baca Juga: Chelsea, Julian, Martha dan Tasya akan Berebut Top 15 Pop Academy Indosiar, Selasa 17 November 2020

Andrew menambahkan, sebagai tindak lanjut dari inisiatif #IndonesiaSIAP, kali ini FFI dan PPI bermitra dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat menggelar webinar, yang kemudian akan diperkuat dan disebarluaskan melalui aktivitas pelatihan (training for trainers) daring kepada perwakilan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, intervensi berupa pemberian produk bergizi berkualitas juga akan dilakukan dengan menjangkau 10.000 keluarga di 27 area di Jawa Barat, guna mendukung pemenuhan gizi seimbang dan peningkatan konsumsi protein hewani.

Tanggapan positif dari inisiatif ini juga disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya.

Baca Juga: Kasus Sabu, Catherine Wilson Ditahan di Rutan Cilodong

Permasalahan gizi dan tingginya angka stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang juga dihadapi masyarakat di Jawa Barat.

Inisiatif #IndonesiaSIAP ini sejalan dengan komitmen dalam pemenuhan gizi dan mengatasi isu stunting yang di gagas melalui Gerakan Jabar Menuju Zero Stunting 2023.

Kegiatan edukasi dan intervensi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemenuhan gizi seimbang guna mengatasi permasalahan stunting, sekaligus membantu menjaga imunitas keluarga di tengah ancaman pandemi.

Baca Juga: 14 Orang Dipanggil Polda Metro Jaya Terkait Pelanggaran Kerumunan Massa, Termasuk Habib Rizieq

Data Dinas Kesehatan Jabar mencatat, jumlah penderita gizi kurang di Jawa Barat mencapai 15,1%, sedangkan angka prevalensi stunting sebesar 29,2% - mendekati angka prevalensi nasional yaitu 30,8%.

Tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, perilaku dan kebiasaan menjadi elemen substansial yang menyebabkan permasalahan gizi ini masih kerap ditemui.

Berbagai upaya khususnya di Jawa Barat telah digalakkan untuk mengatasi permasalahan stunting. Di antaranya dengan melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal dan bimtek, intervensi balita stunting dengan memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi, serta pemberian tablet penambah darah kepada para remaja.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Aqeela Calista, Pemeran Ria ‘Dari Jendela SMP’, Teman Rassya Hidayah

Tidak kalah penting, adalah dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta memastikan pemenuhan gizi seimbang selama masa pertumbuhan, jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP.

Bukan hanya berperan penting pada fase pertumbuhan anak, asupan gizi seimbang dan beragam termasuk protein hewani juga dibutuhkan bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan calon ibu hamil selama fase sebelum dan masa kehamilan untuk mencegah kelahiran anak dengan kondisi stunting.

Pengurus PPI, DR. dr. Lucy Widasari, M. Si memaparkan, Pencegahan berat badan bayi lahir rendah dan stunting sebaiknya dilakukan dengan mempersiapkan diri sejak masa prakonsepsi - periode sebelum wanita mengalami kehamilan.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan di Pernikahan Putri Habib Rizieq Anies Baswedan Dapat Dipidana Satu Tahun

Berbagai studi menunjukkan pemenuhan gizi bagi wanita sejak masa prakonsepsi, dapat berdampak positif bagi kesehatan ibu dan anak kelak.

Meski demikian, data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat dari 37,1% pada 2013, menjadi sebesar 48,9%.

Karenanya, edukasi, intervensi dan pemenuhan gizi berkualitas baik pada remaja, ibu hamil, dan fase periode kritis pertumbuhan (1000 Hari Pertama Kehidupan) menjadi sebuah keharusan, agar ke depan dapat tercipta generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.***

Editor: Ade Bayu Indra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x