Network
BERITA KBB - Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) gelar pelatihan Content Creator Batch 52 dengan tema Pengenalan Ekosistem Media Online dan Success Story, yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, Selasa 24 Januari 2023.
Kegiatan yang rencananya dilakukan selama enam hari ini (Selasa - Senin, 24 - 30 Januari), membahas materi-materi seputar pengenalan ekosistem media, gramatika, tips pembuatan konten kreatif, problematis industri media, serta pembekalan terkait etika pariwara.
Diikuti oleh 269 peserta content creator yang tersebar di jejaring PRMN di seluruh Indonesia, Muhammad Bayu Pratama, mentor sekaligus narasumber Pikiran Rakyat membuka jalannya sesi pagi bersama Afrian Rahmanta, selaku bintang tamu Content Creator PRMN 2021.
Baca Juga: Mengapa Penting Menguasai SEO di Era Kecerdasan AI
Arfian atau akrab dipanggil Arci pada sesi tersebut menuturkan kisah awal perjalanan menjadi seorang content creator. Menurutnya, melalui hobi dan pekerjaan sebagai penulis ia mengaku tak berat melaksanakan tugas sebagai content creator di PRMN.
Kesuksesan Arci yang berhasil mendapatkan pemasukan 25 juta dalam sebulan, disebutnya datang dari menyadari isu-isu trending atau tengah viral di media sosial, namun tetap berlandaskan pada "buku putih" atau buku panduan PRMN.
“Kuncinya cukup nikmati saja proses belajar sebagai content creator yang haus akan pengembangan,” terang Arci.
“Lebih baik fokus jadi spesialis tertentu dibandingkan membahas segala bidang tapi biasa saja,” ujarnya saat ditanya seputar tips dan trik mengakali minat kepenulisan oleh salah satu peserta.
Arfian atau akrab dipanggil Arci pada sesi tersebut menuturkan kisah awal perjalanan menjadi seorang content creator. Menurutnya, melalui hobi dan pekerjaan sebagai penulis ia mengaku tak berat melaksanakan tugas sebagai content creator di PRMN.
Kesuksesan Arci yang berhasil mendapatkan pemasukan 25 juta dalam sebulan, disebutnya datang dari menyadari isu-isu trending atau tengah viral di media sosial, namun tetap berlandaskan pada "buku putih" atau buku panduan PRMN.
“Kuncinya cukup nikmati saja proses belajar sebagai content creator yang haus akan pengembangan,” terang Arci.
“Lebih baik fokus jadi spesialis tertentu dibandingkan membahas segala bidang tapi biasa saja,” ujarnya saat ditanya seputar tips dan trik mengakali minat kepenulisan oleh salah satu peserta.
Baca Juga: Umpan Clickbait Menjamur di Internet, Bukti Minat Masyarakat Masih Tinggi
Di sisi lain, Arfian menjelaskan sistematis keuntungan atau pemasukan mitra content creator di PRMN dalam kepenulisan.
Pertama, Arfian menjelaskan programmatic ads yang dirancang sedemikian rupa oleh tim PRMN agar penulis konten tidak risau akan tayangan-tayangan iklan, terutama iklan intrusif yang mengganggu kenyamanan pembaca.
Materi disambung dengan tata cara membuat konten yang berkualitas. Arfian menerangkan bahwa content creator yang baik adalah content creator yang melakukan recheck data atau validasi berita. Ia menekankan untuk para peserta pelatihan untuk tidak melakukan plagiarisme.
Dengan berpegang pada orisinalitas suatu artikel, maka tahap berikutnya adalah mengetahui dari mana berita maupun materi-materi artikel itu didapatkan.
Arfian menyebut beberapa media yang bisa dituju, salah satunya: TikTok, Facebook, Twitter, Google Trends, Google News, dan lain sebagainya.
Beberapa bahkan bisa dilihat melalui komentar-komentar pada isu-isu yang sedang populer di media sosial.
“Tetapi ingat untuk selalu menyesuaikan dengan kata kunci yang pembaca cari, memenuhi kaidah SEO Google, dan menjauhi konten-konten yang dilarang oleh Google atau Google Policy,” jelas Arfian.
Dengan diadakannya pembelajaran dan pembekalan ini, diharapkan penulis content creator PRMN ke depannya mampu menghasilkan tulisan yang berbobot; yang berkualitas, dan dapat membantu content creator mandiri secara ekonomi.***
Di sisi lain, Arfian menjelaskan sistematis keuntungan atau pemasukan mitra content creator di PRMN dalam kepenulisan.
Pertama, Arfian menjelaskan programmatic ads yang dirancang sedemikian rupa oleh tim PRMN agar penulis konten tidak risau akan tayangan-tayangan iklan, terutama iklan intrusif yang mengganggu kenyamanan pembaca.
Materi disambung dengan tata cara membuat konten yang berkualitas. Arfian menerangkan bahwa content creator yang baik adalah content creator yang melakukan recheck data atau validasi berita. Ia menekankan untuk para peserta pelatihan untuk tidak melakukan plagiarisme.
Dengan berpegang pada orisinalitas suatu artikel, maka tahap berikutnya adalah mengetahui dari mana berita maupun materi-materi artikel itu didapatkan.
Arfian menyebut beberapa media yang bisa dituju, salah satunya: TikTok, Facebook, Twitter, Google Trends, Google News, dan lain sebagainya.
Beberapa bahkan bisa dilihat melalui komentar-komentar pada isu-isu yang sedang populer di media sosial.
“Tetapi ingat untuk selalu menyesuaikan dengan kata kunci yang pembaca cari, memenuhi kaidah SEO Google, dan menjauhi konten-konten yang dilarang oleh Google atau Google Policy,” jelas Arfian.
Dengan diadakannya pembelajaran dan pembekalan ini, diharapkan penulis content creator PRMN ke depannya mampu menghasilkan tulisan yang berbobot; yang berkualitas, dan dapat membantu content creator mandiri secara ekonomi.***
