BERITA KBB – Bio Farma dan Thai Red Cross Society by Queen Saovabha Memorial Institute (QSMI) telah menandatangani Letter of Authorization untuk kerja sama terkait registrasi produk antisera dan kerja sama lain terkait dengan suplai atau produksi antisera dan antivenom.
Letter of Authorization tersebut ditandatangani oleh Prof. Emeritus Dr. Visith Sitprija, sebagai Director Queen Saovabha Memorial Institute dan Soleh Ayubi, sebagai Wakil Direktur Utama Bio Farma.
Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi mengungkapkan melalui tanda tangan ini dirinya berharap dapat lebih banyak berkolaborasi dengan QSMI untuk suplai produk ke Bio Farma.
“Dengan kerja sama ini, tentunya kesempatan kita untuk berkolaborasi dengan QSMI akan terbuka, ke depannya saya berharap produk-produk lain selain antivenom nantinya akan kita kolaborasikan” ungkap Ayub.
Pada kesempatan tersebut, Direktur QSMI, Visith Sitprija menyampaikan “Kami memiliki harapan besar bahwa dengan kerja sama ini, akses terhadap produk antisera dapat membantu pasien di seluruh dunia untuk mendapatkan perlindungan lebih terhadap serangan ular.”
Beberapa produk yang akan di kerja samakan oleh Bio Farma melalui QSMI adalah King Cobra (Ophiophagus hannah) Antivenin, Russell’s Viper (Daboia russelli siamensis) Antivenin, Hemato Polyvalent Snake Antivenin, Neuro Polyvalent Snake Antivenin, dan Green Pit Viper Antivenin.
Baca Juga: Biofarma Group Bakal Bagikan Inovasi Tranformasi Digital di AIPF 2023
Baik di Indonesia dan di Thailand, serangan ular merupakan salah satu isu kesehatan yang cukup lumrah.