BERITA KBB – Politisi Gerindra Fadli Zon mengungkapkan, pemerintah tidak perlu terburu-buru mengadakan vaksinasi jika memang belum siap.
Jangan sampai, menurut dia, pengadaan vaksin terkesan hanya jadi alat untuk komoditas bisnis korporasi besar.
“Gubernur Sao Paulo mengatakan harga vaksin Sinovac itu sekitar Rp 28.000 (2 dolar) per dosis. Di Indonesia, kata Menteri Erlangga, akan dijual 10-20 dolar, sekitar Rp 300.000. Apa namanya ini kalau bukan dagang?” katanya di Indonesia Lawyers Club dengan tema "Menunggu Vaksin Covid-19: Antara Harapan dan Kecemasan", Selasa, 27 Oktober 2020.
Baca Juga: Staf Ahli Kemenkominfo Sebut Ada 2.031 Hoaks Soal Vaksin Corona, Fadli Zon: Bukti Pemerintah Gagal
Fadli Zon mengatakan, pemerintah tidak perlu tergesa-gesa, apalagi belum ada pernyataan darurat nasional.
Sebaiknya, menurut dia, vaksin dipersiapkan dengan matang sampai betul-betul bisa dipastikan aman dan ampuh.
Baca Juga: Jadwal RCTI Hari Ini, 28 Oktober 2020, Sinetron Ikatan Cinta Makin Seru!
“Kalau sekarang ini kelihatannya pemerintah masih compang-camping. Dengan kondisi ini, tiba-tiba vaksin harus ada,” ucapnya.
Dengan demikian, lanjut Fadli Zon, pemerintah tidak seharusnya terkesan seperti berlomba-lomba untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Sebab masyarakat pun bisa mencurigai ada makelar dibalik pengadaan vaksin.