Jangan Lupakan Sejarah, Ini Asal Usul 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan

- 4 November 2020, 17:00 WIB
Hari Pahlawan 2020, 10 November 2020.
Hari Pahlawan 2020, 10 November 2020. /Seputar Lampung


BERITA KBB – Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November akan segera tiba. Peringatan tersebut dilakukan untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan Indonesia.

Sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda.

Sebab, banyak pelajaran yang bisa diambil dari para pahlawan terutama semangat perjuangan mereka.

Baca Juga: Gampang Marah? Ini 10 Tips yang Bisa Bantu Kamu Meredam Amarah

Hari Pahlawan 10 November tersebut diperingati untuk mengingat pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.

Peristiwa tersebut diawali insiden perobekan Bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 2945.

Kemudian, Presiden Soekarno memerintahkan untuk gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Pertempuran kembali pecah pada 30 Oktober 1945.

Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris. Pada pertempuran tersebut, jumlah kekuatan tentara sekutu sekitar 15.000 pasukan.

Baca Juga: Malih Anggap Ade Londok Tak Sopan, Begini Kejadian Sebenernya

Sekitar 6.000 rakyat Indonesia pun gugur dalam pertempuran di Surabaya itu. Pertempuran tersebut terjadi selama tiga minggu.

Mengutip Potensi Bisnis dalam artikel Peringatan Hari Pahlawan 10 November: Berikut Sejarah dan Makna Peristiwa Tersebut, pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Parhlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Keputusan itu ditetapkan oleh Presiden Soerkarno. Kala itu Soekarno memutuskan juga menetapkan hari nasional bukan hari libur. Salah satunya yakni Hari Pahlawan 10 November.

Baca Juga: Jerinx Dituntut Tiga Tahun Penjara, Fadli Zon: Harusnya Jerinx Bebas

Berdasarkan bukun Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempor 10 November karya Abdul Waid dikutip PotensiBisnis.com, pertempuran itu dipicu dengan sejumlah hal.

Peristiwa itu bermula setelah terjadinya kekalahan Jepang, kemudian rakyat dan pejuang Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerakan semua senjatanya kepada Indonesia.

Sejarah Hari Pahlawan

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing.

Baca Juga: Sinopsis dan Link 'Dari Jendela SMP', 4 November 2020, Sosok Misterius Kirim Bingkisan untuk Wulan

Salah satunya di Surabaya, Jawa Timur yang dikenal sebagai Hari Pahlawan dan diperingati pada tiap 10 November.

Hari Pahlawan 10 November merupakan sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia.

Karena pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.

Baca Juga: Heboh Pamer PS5 Padahal Cuma Pakai Filter Instagram, Begini Caranya

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.

Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.

Baca Juga: Jurgen Klopp: Liverpool Telah Memainkan Sepakbola Level Tertingginya

Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

Namun gejolak antara tentara dan milisi pro kemerdekaan Indonesia serta pihak Belanda sudah dimulai pada 19 September 1945.

Karena malam sebelumnya, kala itu sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan W.V.Ch. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di sebelah utara di Hotel Yamato, Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya, tanpa persetujuan Pemerintah RI, Daerah Surabaya.

Baca Juga: Pernah Alami Marah Dalam Diam? Tenang, Kamu tak Sendiri

Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.

Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut.

Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato pun terjadi ricuh.
Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.

Baca Juga: Ini Dia Profil dan Fakta Shivya Pathania, Pemeran Dewi Shinta di Serial 'Lava & Kusha' ANTV

Kemudian pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata.

Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya di ledakan oleh milisi.

Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.

Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini: MU, Barcelona, Juventus hingga Chelsea di Liga Champions Eropa

Tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.

Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November.

Perang antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah.

Makna Hari Pahlawan

Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pasca kemerdekaan muncul dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA.

Baca Juga: Innalillahi.. Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Berikut Profil Dalang Kondang Asal Yogyakarta

Kisah tersebut tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, dan melakukan kewajiban dan hak.

Untuk bisa mengenalkan makna Hari Pahlawan kepada mereka dari kehidupan sehari-hari.
Seperti mempertahankan kemerdekaan dengan belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati, menolong teman yang sedang kesusahan, dan membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta tolong kepada orang lain.*** (Pipin L Hakim/Potensi Bisnis)

 

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Potensi Bisnis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah