Ade melihat, hal itu sebagai pernyataan kesiapsiagaan TNI terhadap potensi ancaman eksistensi keamanan NKRI.
Baca Juga: Sinopsis Jodha Akbar Senin 16 November, Jalal Akan Menyerang Sujaanpur Terlebih Dahulu
Baca Juga: Doni Monardo Tegaskan Masker untuk Satgas Petamburan Bukan Mendukung Terselenggaranya Kegiatan
"Dari pernyataan yang disampaikan masih sangat normatif dan mungkin sekedar pernyataan komitmen TNI terhadap kesiapsiagaan TNI mengantisipasi terhadap potensi ancaman terutama yang menyangkut dengan eksistensi keamanan NKRI dan sebagai fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginginkan, siapapun pengganggu kesatuan dan persatuan bangsa, maka akan berhadapan dengan prajurit TNI.
Baca Juga: Kegiatan Habib Rizieq Dipastikan Tak Berijin, Doni Monardo: Jangan Buat Perjuangan Jadi Sia-Sia
Baca Juga: Sinopsis Lava dan Kusha ANTV, Senin 16 November 2020, Bharata Sakit Hati Terhadap Kaikeyi
Untuk itu Hadi mengatakan, prajurit TNI tetap siaga demi stabilitas nasional. Sebab, kata Hadi, TNI ada alat utama pertahanan negara, yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia,” tuturnya.***