(Bagian Kedua) Ditemukan Buku Kuno yang Mengungkap Fakta Baru Sejarah Kelahiran PERSIB

7 Oktober 2020, 10:12 WIB
Dua buku lama terbitan tahun 1958 (kanan) banyak mengungkap fakta baru sejarah kelahiran PERSIB./Arief NK/BERITA KBB /Arief NK/BERITA KBB

BERITA KBB- PADA bagian pertama  Ketua Umum keempat, A Munadi dalam sambutannya di Buku Peringatan Ulang Tahun terbitan tahun 1958  mengupas  tempat berdirinya PERSIB, maka di bagian kedua ini, A.Munadi bercerita perjalanan badan yang dulunya masih sebagai  induk sepakbola Bandung itu.

Menurut dia, perjalanan PERSIB beberapa bulan dan tahun setelah didirikan cukup menyedihkan.Selain harus menggunakan lapangan Tegallega yang kondisinya sangat memprihatinkan karena konjungtur lapangan yang berbukit dan tidak rata, memaksa PERSIB harus menjalankan kompetisinya dari satu tempat ke tempat yang lain.

Bagi A.Munadi kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan lantaran dua lapangan yang ada yang dianggap bagus yaitu,  Lapangan UNI dan SIDOLIG  dikuasai oleh orang - orang Belanda dibawah Bandoengsche Voetbal Bond (Perkumpulan Sepakbola Belanda).

Baca Juga: (Bagian Pertama) Ditemukan Buku Kuno yang Mengungkap Fakta Baru Sejarah Kelahiran PERSIB

Baca Juga: Harga Emas Logam Mulia Turun

"Pada waktu itu keadaan PERSIB serba kurang, baik tentang keuangan, alat-alat maupun tentang keadaan lapangannja.Terlebih pula pada waktu itu mendapat tekanan berat dari BandoengscheVoetbal Bond," sebutnya.

Tetapi kata Munadi, pada tahun 1937 datanglah   pertolongan yang tidak disangka - sangka dari tokoh Bandung yang kemudian menjadi  Walikota Bandung keempat masa Kemerdekaan yaitu R Moh Enoch.

"Berkat pertolongan Sdr Ir. Moh Enoch, maka pada tahun 1937 seluruh lapangan Tegallega mendjadi rata (tidak berbukit - bukit lagi. Dengan keadaan demikian dapatlah diusahakan 4 buah lapangan sepakbola diantaranja, satu ditengah - tengah dan dipagar dengan seng jang dapat dipergunakan untuk mengadakan pertandingan - kompetisi," tulis Munadi dengan ejaan yang masih lamanya.

Baca Juga: FTV pagi Rabu 7 Oktober 2020, Beauty and The Lutung Kasarung, Link Live Streaming

Kendati begitu, Munadi menambahkan, hanya satu lapangan saja tidaklah cukup untuk menggelar kompetisi selama setahun.

"Mengingat dengan satu lapangan sadja, PERSIB tidak akan dapat menjelesaikan pertandingan kompetisinja dalam satu tahun, maka ditjarilah lapangan lain, ialah lapangan Tjibuntu (atas usaha dari Ps Sinar Muda) dan lapangan Tjilentah (atas usaha dari Ps Sinar Indonesia)," Munadi menuliskan lagi.

Namun Munadi mengakui, belum begitu gembira. Perasaan sedih masih tetap berkecamuk.

"Pendek kata djika sadja mengingat  tentang lapangan, maka rasa sedih dan pilu tetap terasa dihati sanubari saja. Selain lapangan jang menjadikan ketjewa dan menjedihkan hati saja, ialah pada waktu itu tidak sedikit pemain bangsa Indonesia jang masuk dilingkungan organisasi sepakbola bangsa lain (Belanda) jang menurut pendapat mereka lebih patut dan lebih pada tempatnya," sebut Munadi.

Baca Juga: Stefan William, Pemain Utama 'Anak Band' SCTV yang Juga Aktor Utama Paling Ngetop

Penyebabnya, pada  masa itu orang - orang - orang masih segan masuk ke dalam lingkungan PERSIB  akhirnya  mereka datang begitu juga  sekedar  untuk menonton beberapa pertandingan yang digelar.

"Segan mereka memasuki lingkungan kita, djuga sekedar untuk menonton atau menjaksikan pertandingannja oleh karena  mereka mengukur organisasi kita (PERSIB) ini ukuran kebendaan dan spelpeil, jang erat memangnja PERSIB masih djauh terbelakang dari persatuan persepakbolaan dari bangsa lain (Belanda)," Munadi memaparkan.

Dari kondisi itulah, dibarengi dengan kemauan, kebersamaan serta kekompakan yang kuat dari para pengurusnya PERSIB tidak lantas meredup dan Munadi pun menuangkan perasaannya itu di dalam buku Peringatan Ulang Tahun Persib ke-25 dengan penuh kegembiraaan.

"Tetapi, sungguhpun keadaan PERSIB senantiasa serba kurang, dan serba kurat karet, berkat kemauan jang kuat dan kerdja sama jang erat dari Para Pengurus dan Para angguta, PERSIB tetap dapat berdjalan dan berdiri tegak," katanya mengungkapkan.***

Editor: Arief NK

Tags

Terkini

Terpopuler