Ternyata Presiden ke-2 Soeharto pernah ramal Indonesia di 2020 soal Liberalisasi dan Pengangguran

- 11 Oktober 2020, 09:58 WIB
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto*/Tangkap Layar YouTube/HM Soeharto
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto*/Tangkap Layar YouTube/HM Soeharto /

 

BERITA KBB- Di zaman orde baru, Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto dikenal sebagai bapak pembangunan. Soeharto kala itu selalu mengutamakan bagaimana Indonesia bisa mandiri seperti berswamsembada beras dan sebagainya.

Sebagai seorang visioner, Soeharto pun pernah meramalkan nasib rakyat Indonesia di masa depan. Ia menyinggung tentang globalisasi dan pasar bebas tahun 2020.

Dalam sebuah video yang diunggah kanal Youtube HM Soeharto, tampak Soeharto tengah memberikan ceramah dalam sebuah acara. Ia mengenakan pakaian batik dan peci hitam.

Baca Juga: 8 Tips Menjaga Keuangan Anda Tetap Stabil di masa Pandemi Covid-19

Baca Juga: Link Live Streaming dan Sinopsis FTV Pagi Special SCTV, 'Hatiku Diskakmat By You', Sedang Tayang

Soeharto dilaporkan berbicara dalam sebuah acara diskusi bertajuk "Temu Wicara Presiden Soeharto saat Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian Pengamalan Nilai Kepahlawanan" dan berlokasi di Surabaya pada tahun 1995.

Melalui penuturannya, Soeharto khawatir tentang kondisi pemuda bangsa di masa depan. Ia memandang jauh ke tahun 2020.

"Dalam menghadapi globalisasi, yang akan sekarang kita akan melakukan liberalisasi perdagangan bebas untuk negara-negara berkembang tahun 2020 nanti," ujar Soeharto, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube HM Soeharto, Sabtu, 10 Oktober 2020, seperti pada berita berjudul Seakan Jadi Nyata, Soeharto Ternyata Pernah Ramal Banyak Pengangguran Tahun 2020 di Indonesia.

Baca Juga: Tips Agar Tampil Cantik Luar Dalam untuk Kamu yang Kurang Percaya Diri

Baca Juga: Yuk Rapikan Tempat Tidur Sendiri Tiap Hari, Rasakan Perubahannya

Soeharto menyuarakan kekhawatirannya soal pasar Indonesia yang akan dibanjiri produk-produk asing dan usaha-usaha lokal yang tutup karena sepi pembeli.

"Kalau para pemuda kesengsem dengan produk murah dan baik, tapi hasil dari luar negeri, hancur daripada bangsanya. Kenapa? Karena produknya (dalam negeri) tidak ada yang membeli. Pabriknya tutup, lantas tidak bisa bekerja, tidak bisa makan. Inilah yang harusnya kita persiapkan," kata Soeharto.

Ramalan Soeharto tampaknya benar terjadi saat ini. Kata-katanya "pabrik tutup lantas tidak bisa bekerja" adalah cerminan situasi Indonesia saat ini.

Baca Juga: Ini dia Sang Ramalan Bintang dan cara memotivasi diri

Baca Juga: Potret Kebahagiaan Pemeran Utama Sinetron Anak Band SCTV Stefan Williams sebagai Papa Muda

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2020 meningkat jadi 6.88 juta pada Februari 2020. Angka ini naik 0.06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pada tahun lalu, angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136.18 juta orang, atau naik 2.24 juta orang dibandingkan dengan Februari 2018.

Dampak pandemi Covid-19 menjadi sangat masif pada angka pengangguran di Indonesia sebab 74,04 juta orang (56.50 persen) bekerja pada kegiatan informal yang tidak memberikan jaring pengaman sosial.

Baca Juga: Bottas Tampil yang Tercepat pada babak kualifikasi FP 3 di Formula 1 GP Eifel 2020

Untuk informasi, masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan memberlakukan perdagangan bebas untuk sektor perbankan yang akan dimulai pada tahun 2020.

Dengan demikian, akan ada pertarungan ekonomi antara bank luar negeri dengan bank dalam negeri.

Selain itu, perdagangan bebas juga berdampak pada kemudahan tenaga kerja asing yang dapat bekerja di negara manapun, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Pemain 'Chandragupta Maurya' ANTV Lengkap dengan Sinopsis Ceritanya

Hal ini ditandai dengan diresmikannya Undang-Undang Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu tentang tenaga kerja asing.

Artinya, para pekerja lokal harus bersaing dengan pekerja asing dalam mendapatkan sebuah pekerjaan.*** (Muhammad Azy/Pikiran Rakyat Bekasi)

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah