AACSB Harap SBM ITB Promosikan Peningkatan Kualitas Sekolah Bisnis di Level Internasional

- 9 Agustus 2023, 17:18 WIB
/

BERITA KBB - SBM ITB menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar SBM ITB menjadi tuan rumah pelaksanaan Seminar 2 hari, tanggal 9-10 Agustus 2023 tema Developing Quality Assurance for the Future, Opportunities and Future Directions of Business and Management Education in Indonesia.

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan tersebut khususnya terkait permasalahan hanya 4 Sekolah Bisnis yang terakreditasi International AACSB.  

Menurut Geof Perry, Executive Vice President AACSB International “ AACSB sebagai organisasi akreditasi sekolah bisnis terbesar dan bergengsi di dunia, di sini didukung oleh LAMEMBA dan juga AFEBI ingin mendorong kolaborasi untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi atau sekolah bisnis di Indonesia yang berdampak”.

Baca Juga: Salurkan Santunan! BoM PTPN VIII Berikan Santunan Kepada Pensiunan yang Sakit

“Saat ini terdapat 4 sekolah bisnis atau fakultas yang sudah terakreditasi AACSB di Indonesia, diantaranya UGM, SBM ITB, Binus, dan UI. AACSB memiliki tiga tujuan utama, pertama external validation untuk standar global, membuka koneksi internasional (network), framework untuk meningkatkan kualitas sekolah bisnisnya. Masing-masing sekolah bisnis memiliki visi dan misinya tersendiri serta identitasnya tersendiri, AACSB tidak akan mengubah itu, hanya fokus pada tiga tujuan utama tersebut. Kemudian di sini selama dua hari akan diceritakan juga bagaimana  sekolah-sekolah bisnis ini bisa saling berbagi terkait dengan kualitasnya.”ungkap Geof

Terkait standar akreditasinya, dari sekian banyak sekolah dan universitas di Indonesia baru hanya 4 perguruan tinggi yang sudah terakreditas AACSB, menjawab jumlah ini Dr. BM. Purwanto dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) , “AACSB itu usianya sudah lebih dari 100 tahun mengakreditasi sekolah bisnis, serta memiliki standard yang sangat tinggi. Penilaian yang kuat dan tinggi tersebut terdapat pada jaminan mutu pembelajaran, itu harus terukur dan detail, dan mereka memperhatikan juga kualifikasi para dosen, dosennya harus memiliki pendidikan yang tuntas hingga S3. 

“Dosen juga tidak hanya cukup sampai S3, tapi juga mempunyai praktik professional dan juga melakukan kajian-kajian ilmiah pada bidang yang diajarkan. Dua hal tersebut menjadi persyaratan yang very demanding, sangat sulit. Tetapi bukan berarti Indonesia tidak bisa, Indonesia itu negara yang sangat besar, dan kita sudah mulai dipertimbangkan di banyak hal, tetapi pendidikan inikan yang menjadi salah satu strategis” ungkap Purwanto. 

Baca Juga: Jadi Ladang Gali Cuan, Ruben Onsu Sukses Jual Lebih dari 100 Ribu Produk dalam Sehari di Shopee Live!

Purwanto menambahkan, kita mendapatkan tugas dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan bisnis, manajemen, akuntansi, dan ekonomi di Indonesia, maka kami berkolaborasi dengan AACSB. Sehingga kemudian standar LAMEMBA itu juga sudah cukup, kita memiliki tingkatan akreditasi Baik, Baik Sekali, dan Unggul. Nah yang Unggul ini nanti kita lihat lagi lebih spesifik yang bisa kita dampingi untuk mendapat akreditasi AACSB. 

“Tapi itu membutuhkan waktu, dan masalah di kita itu adalah rasa kurang percaya diri. Sebetulnya kebanyakan sekolah bisnis good enough for AACSB tapi tidak memiliki rasa kepercayaan diri. Semakin banyak sekolah di Indonesia yang terakreditasi oleh lembaga internasional, semakin berpeluang membuka kolaborasi mitra global”. 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x