Bio Farma Targetkan Januari 2021 Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dilaporkan ke BPOM

30 September 2020, 23:33 WIB
Erick Thohir menyambangi laboratorium Bio Farma untuk mengecek kesiapan vaksin covid-19 pada 4 Agustus 2020.* /BUMN

 

 

 

BERITA KBB- Uji klinis vaksin Covid-19 sudah berjalan selama satu bulan dan semuanya berjalan lancar Diharapkan, pada Januari 2021 sudah bisa dilaporkan hasilnya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Uji klinis wajib dilaporkan ke BPOM untuk mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19.

Selanjutnya, Bio Farma bisa segera untuk memproduksi vaksin Covid-19. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dalam kegiatan Press Conference bersama Menteri Luar Negeri RI, Retno L Marsudi, Rabu(30/9/2020) yang dilaksanakan secara virtual.

Honesti mengatakan untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan bakunya, BPOM akan melakukan visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, pada awal bulan November yang akan datang.

Baca Juga: Gubernur, Kapolda Jawa Barat dan Pangdam III/Siliwangi Dicek Antibodi Oleh Tim Uji Vaksin Covid-19

Baca Juga: Belajar Wisata Halal Ke Taiwan ? Kenapa Tidak, Ini Kata LIPI

BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP) sehingga BPOM juga akan melaksanakan audit ke fasilitas produksi Covid-19 di Bio Farma.

“Kegiatan audit ini, merupakan bagian dalam implementasi Quality Management System di Bio Farma, untuk menjamin kualitas bulk vaksin yang akan di terima di Bio Farma, Bio Farma juga akan melakukan audit inspeksi ke Sinovac, yang rencananya akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan audit BPOM,” ujar Honesti.

Sambil menunggu Uji Klinis selesai, Bio Farma terus melakukan persiapan produksi vaksin, yang akan dimulai pada bulan November sampai dengan Desember 2020, dengan kapasitas total produksi hilir vaksin Covid-19 Bio Farma sebesar 250 juta dosis pada tahun 2021, yang telah ditingkatkan dari sebelumnya hanya 100 juta dosis pada tahun 2020.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Soap oleh Melanie Martinez yang lagi Hits di TikTok

Baca Juga: Bukti Protokol Kesehatan Perlu Ditingkatkan Lagi! Polri Himpun Denda Pelanggaran hingga Rp 1,8 M

Dalam kesempatan ini, Honesti juga menyampaikan perkembangan terkait kerjasama Bio Farma dengan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations), bahwa hasil due diligence Bio Farma memenuhi persyaratan sebagai Potensial Drug Product Manufacturer CEPI for Covid-19, yang akan dimulai pada akhir tahun 2021.

“Kerja sama antara Bio Farma dan CEPI selain bertujuan membuka kesempatan yang baik bagi Bio Farma untuk memperkuat networking di bidang vaksin, juga untuk meningkatkan kepercayaan global atas kemampuan Bio Farma di bidang produksi vaksin, serta dapat menigkatkan akses vaksin Covid-19 bagi negara Indonesia”, ujar Honesti.

Sementara itu, Peneliti Utama dari FK UNPAD Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan, sambutan masyarakat Kota Bandung sangat baik, sehingga sukarelawan yang sudah mendaftar sudah lebih dari 2000 orang.

Baca Juga: Lesti Kejora Sampai Menanan Air Mata Saat Nyanyikan Lagu Saat Terakhir

Prof. Kusnandi Rusmil juga menyampaikan hingga hari ini, sudah sebanyak 1447 yang sudah diskrining, 1089 sukarelawan sudah menerima suntikan pertama, 650 sukarelawan sudah mendapat suntikan kedua, dan 110 sudah melakukan pengambilan darah 14 hari pasca
suntikan kedua. Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi.

“Kita akan terus pantau keamanan vaksin dan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 pada sukarelawan sampai mereka menyelesaikan pemantauan 6 bulan,” tuturnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler