Survey Nasional LSI Sebutkan Jawa Barat Toleran dan Anti Kekerasan

- 9 Juni 2023, 05:49 WIB
Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia Rizka Halida, Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kemenag Jabar Haidar Yamin Mustafa, Dosen Komunikasi Politik Fisip Unpad Firman Manan saat menjadi narasumber pada Diskusi Survei Opini Publik 'Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem
Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia Rizka Halida, Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kemenag Jabar Haidar Yamin Mustafa, Dosen Komunikasi Politik Fisip Unpad Firman Manan saat menjadi narasumber pada Diskusi Survei Opini Publik 'Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

"Data dari kalangan remaja yang setuju kekerasan ekstrem atas nama agama bisa mencapai 45 persen, makanya perlu dijadikan catatan penting dan perhatian terutama dari pemerintah, bahwa potensinya ada," ujar  Rizka. 

Baca Juga: Holi Pharma : Daftar Obat Sirop Yang Dikeluarkan BPOM Bisa Memberikan Ketenangan Kepada Masyarakat

Menyinggung tahun politik, Rizka menjelaskan bahwa pada 2019 tingkat intoleransi meningkat, tetapi di tahun 2022 menurun. Namun perlu diwaspadai dengan potensi tersebut di tahun 2024 bisa naik kembali. 

 

"Bisa naik kembali, tapi dengan catatan, jika tidak ada langkah-langkah yang dibuat oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah timbulnya intolrensi," terangnya. 

 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar Iip Hidajat, optimis di tahun politik 2024, pemilu di Jabar akan berjalan aman dan lancar. 

Baca Juga: Mengejutkan, Hasil Survey LSI Masih Ada Warga Dukung Kekerasan Ekstrim di Jabar

"Dari pengalaman pemilu sebelumnya yang tidak ada konflik, lalu semakin bertambahnya kecerdasan dan pemahaman masyarakat di Jawa Barat tentang politik dan keragaman, maka saya optimis pemilu akan berjalan aman dan lancar," ujar Iip. 

 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x