Melatih Rasa Syukur, Puluhan Siswa SMA Darul Hikam Internasional Ikuti Program Bina Desa

29 Februari 2024, 07:41 WIB
Siswa SMA Darul Hikam Internasional membantu warga memberi pakan sapi, pada kegiatan Bina Desa di Desa Pasir Ipis Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/2/2024) sore. /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

BERITA KBB - SMA Darul Hikam Internasional melaksanakan program Bina Desa yang diikuti 71 siswa di Kampung Pasir Ipis Desa Jayagiri, Kabupaten Bandung Barat. 

Program Bina Desa bertujuan untuk melatih kemandirian siswa. Sedangkan dari pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilatih adalah rasa syukur bahwa kehidupan di desa bisa dinikmati meskipun dengan fasilitas minim. 

Hal itu dikatakan oleh Ketua Pelaksana Program Bina Desa SMA Darul Hikam Internasional Diki Mulyana.

Baca Juga: Seru, Puluhan Siswa SD Darul Hikam Bandung Ikuti Pelatihan Seni Grafis

"Kegiatan yang berlangsung pada 28 Februari - 1 Maret 2024 ini melibatkan siswa kelas X dan XI SMA Darul Hikam Internasional," kata Diki kepada wartawan disela kegiatan Bina Desa di Desa Pasir Ipis Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/2/2024) sore. 

Selain itu, tuntutan dari pembelajaran Kurikulum Merdeka harus ada kolaborasi antar siswa dan masyarakat sekitar. 

"Program ini melatih, kemandirian dan rasa syukur karena bisa merasakan tinggal di desa," tambahnya.

Baca Juga: Lazis Darul Hikam Resmi Miliki Izin Operasional LAZ Jabar

Sebelumnya, Darul Hikam melakukan program Bina Desa di Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat. Pada 2024, program rutin setiap tahun ini mengusung tema "Sehat Jiwa Raga". 

Pemilihan desa Kampung Pasir Ipis Desa Jayagiri ini dilakukan agar masyarakat di kampung ini memiliki inovasi dalam menjalankan profesinya. 

"Jadi profesi masyarakat di sini bisa berdagang tidak bekerja kantoran tapi masih berkebun juga," ungkapnya.

Baca Juga: Perdalam Sains dan Teknologi, Ratusan Siswa se-Jabar Ikuti Stem Camp Darul Hikam

Baca Juga: Kunci Sukses Belajar Online: Kolaborasi Guru dan Siswa Manfaatkan Beragam Aplikasi E-Learning.

Salah satu kegiatannya yaitu penyuluhan kesehatan yang sudah dilakukan pada hari pertama di SDN Pasir Ipis, Kabupaten Bandung Barat.

"Programnya tidak berbentuk produk namun lebih ke bentuk penyuluhan kesehatan. Hari ini sudah diberikan ke siswa kelas 6, SDN Pasir Ipis," katanya.

Baca Juga: Isi Seminar Sparkling Sharing Parenting SMP Darul Hikam, Sodik Mudjahid Ajak Perkuat Ketahanan Keluarga

Sedangkan untuk masyarakat setempat, para siswa membuat project berupa kegiatan memasak dengan menyajikan menu sehat yang akan melibatkan ibu-ibu PKK setempat. 

"Kegiatan masak itu dilombakan dengan menu sehat untuk dibagikan ke masyarakat sekitarnya," ujarnya.

Guru Pendidikan Agama Islam SMA Darul Hikam Internasional ini mengungkapkan selama menjalani program Bina Desa, para siswa tinggal dipemukiman warga yang dibagi menjadi 17 kelompok. 

Baca Juga: Siswa Darul Hikam Belajar Pertanian ke Desa Tani Dompet Dhuafa

"Mereka menginap di rumah warga setempat. Masing-masing keluarga terdiri dari 4-5 siswa. Para siswa juga ikut berkegiatan dengan orang tua asuh seperti berkebun dan ternak sapi," jelasnya.

Salah satu warga Kampung Pasir Ipis Desa Jayagiri, Kabupaten Bandung Barat, Oman Suryaman (54) mengaku jika dirinya pertama kali menerima kunjungan dari para siswa SMA Darul Hikam Internasional. 

Menurutnya, kegiatan ini sangat positif bisa memberikan pembelajaran bagi generasi muda bagaimana kehidupan di desa. 

Baca Juga: Diikuti Ribuan Peserta, Darul Hikam Run 2024 Lancar dan Sukses!

"Para siswa antusias selama mengikuti kegiatan kita sehari-hari seperti berkebun dan memerah sapi. Kami juga mohon maaf jika selama tinggal di sini kurang maksimal. Maklum, fasilitas di kampung kami sangat sederhana," jelasnya.

Sementara itu, siswa SMA Darul Hikam Internasional kelas X Raka Aditya Mahendra mengaku senang selama menjalani program Bina Desa.

Pada hari pertama ia melakukan aktivitas yang sama dengan orang tua asuhnya yaitu mencabut rumput dan memerah susu sapi di kandang. 

Baca Juga: Bangun Kemandirian, TK 1 Darul Hikam Adakan Amazing Camp di Lembang

Khusus mengurus sapi perah harus dilakukan pagi dan sore hari karena susu hasil perahan harus segera dikirim ke koperasi.

Dia mengaku jika pengalaman ini pertama kali dilakukan sehingga memberikan pengalaman tersendiri.

"Seru sih, meskipun jauh dari orang tua dan bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Jadi kita dapat pengalaman dan pembelajaran baru dari mereka sehingga bisa lebih mandiri," pungkasnya.***

 

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler