Isu Pemekaran Kota Lembang Mencuat, Ini 7 Fakta Unik Kabupaten Bandung Barat

- 7 November 2020, 17:43 WIB
Selain Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Indonesia akan memiliki observatorium nasional lainnya di Kupang, NTT
Selain Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Indonesia akan memiliki observatorium nasional lainnya di Kupang, NTT /SEPTIAN (BERITA KBB)

Baca Juga: Kata Arya Saloka, Pemeran Al Ikatan Cinta RCTI Soal Istrinya Putri Anne, Apakah Suka Tonton Filmnya?

Warga setempat malah dulunya mengenal kampung ini sebagai Pasar Aci. Julukan ini mengacu pada sebuah pasar di tepi Sungai Citarum.

Tepat di belakang pasar, berdiri sebuah dermaga tempat sejumlah perahu kayu berlabuh. Dermaga tersebut baru diresmikan Dinas Perhubungan Pemprov Jabar pada akhir 2014 lalu.

Sementara itu, Kampung Singapura berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat. Sama seperti Maroko, Kampung Singapura tidak diketahui asal usul penamaannya.

Namun, Kampung Singapura lebih dikenal daripada Desa Sumurbandung. Di Kampung berpenghuni 240 keluarga lebih ini terdapat sumur keramat yang menjadi asal usul nama Sumurbandung.

Baca Juga: Kutip Hadist Nabi Muhammad, Joe Biden Janjikan Ini pada Umat Islam Jika Terplih Jadi Presiden

  1. Perang Tomat

Perang tomat tak hanya ada di Spanyol di mana setiap tahun digelar festival La Tomatina. Namun, di Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang juga ada perang tomat yang digelar setiap Agustus atau September setiap tahun.

Pperang tomat berawal dari banyaknya tomat busuk yang berserakan di jalanan. Petani saat itu enggan menjual hasil panen tomat lantaran harga jualnya sangat anjlok. Akibatnya, ribuan tomat dibuang begitu saja.

Dari peristiwa yang terjadi pada 2010 itu, tercetuslah ide untuk memanfaatkan tomat-tomat busuk itu menjadi peluru untuk perang tomat. Dengan menjadi salah satu rangkaian hajat lembur, perang tomat diharapkan menjadi daya tarik wisata dan budaya setempat.

  1. PLTA Saguling dan Cirata

Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling dan Cirata dihasilkan dengan memanfaatkan air dari Waduk Saguling dan Waduk Cirata yang membendung Sungai Citarum. PLTA Saguling berada di Kecamatan Saguling, sedangkan PLTA Cirata berada di Kecamatan Cipeundeuy dan sebagian Purwakarta dan Cianjur. PLTA Saguling dan Cirata ini memasok kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Halaman:

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Berita KBB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah