Mengungkap Cara Kucing Meluluhkan Manusia

- 4 Februari 2023, 06:49 WIB
Ilustrasi - Kucing lucu.(Pixabay)
Ilustrasi - Kucing lucu.(Pixabay) /

Karenanya, para peneliti berpendapat jika segala sesuatu yang berbulu dapat diasumsikan dengan rasa nyaman. Sebagaimana kita yang membutuhkan kontak lembut dan menenangkan; mendamba sensasi sentuhan di telapak tangan.

Kita berevolusi dari perawatan sosial sehingga mempengaruhi pandangan kita akan sesuatu yang berbulu, terutama kucing, anjing, angsa, hingga karpet yang mahal.

Inilah mengapa peliharaan berbulu direkatkan dengan rasa cinta, kenyamanan, penyelamat oleh psikolog.

Dalam jejaring jua akan Anda dapati kucing-kucing dengan motif bulu tertentu yang memiliki harga pasar tinggi. Tetapi pula ada kucing tanpa bulu yang mampu menarik minat masyarakat kita, seperti Raditya Dika.

Memang bukan hanya kucing yang berbulu, tikus pun berbulu. Namun, seperti sebelumnya. Budaya telah mencekram nilai-nilai dan merasuki pandangan-pandangan kita akan pemusnahan terhadap entitas tikus.

Baca Juga: Jadwal SCTV Sabtu 4 Februari 2023, Ada Rindu Bukan Rindu, Tajwid Cinta, FTV dan House of Mama Gigi

Fitur Kindchenschema atau Keimutan

Ahli biologi Austria, Konrad Lorenz, menemukan "kinderschema" atau skema anak, yang mendefinisikan karakter fisik dari apa yang kita anggap lucu. 

Konrad mendapati bahwa hewan-hewan lucu memiliki ciri-ciri yang sama dengan bayi, yang mengakses naluri pengasuhan dan perlindungan manusia.

Pada dasarnya, semakin banyak kualitas dan fitur yang dimiliki sesuatu sama dengan fitur bayi manusia, maka akan semakin lucu. Contohnya, bentuk mata dan kepala bayi yang besar secara tidak proporsional memiliki kesamaan dengan anak kucing.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x