Pencarian Korban Kecelakaan Kereta Api di Yunani Segera Dihentikan, Pengembalian Jenazah Picu Kontroversi

4 Maret 2023, 17:26 WIB
Pencarian Korban Kecelakaan Kereta Api di Yunani Segera Dihentikan, Pengembalian Jenazah Picu Kontroversi /Skitterphoto/pixabay

Berita KBB - Pencarian korban kecelakaan kereta api di Yunani yang terjadi pada Selasa 28 Februari 2023 malam, dikabarkan akan segera dihentikan. Hal ini menyusul kemarahan massa atas kecelakaan yang merenggut nyawa 57 penumpang itu.

Menurut pejabat berwenang setempat, pencarian para korban kemungkinan kuat akan dihentikan setelah memasuki hari ketiga. Pihak regu damkar yang melakukan evakuasi telah memindahkan 2 gerbong pertama untuk memperlancar pencarian.

“Sepertinya operasi ini sebentar lagi akan selesai,” ujar juru bicara tim damkar, Vassilis Vathrakoyiannis seperti dikutip The Guardian, Jumat 3 Maret 2023.

Baca Juga: Hore! Bikin Reels di Facebook Sekarang Bisa Sampai Durasi 90 Detik, Cek Juga Fitur-Fitur Kreatif Baru Berikut

Selain korban tewas, pejabat setempat sebelumya mengumumkan, 56 orang masih belum ditemukan. Kereta api naas yang berangkat dari Athena ke Thessaloniki itu menghantam kereta api barang dengan kecepatan tinggi di Larissa, Tempi, Yunani.

Saat ini, pejabat berwajib mulai fokus mengembalikan jenazah korban ke pihak keluarga. Dari tes DNA yang dilakukan, sebanyak 54 korban sudah berhasil diidentifikasi. Diketahui, para korban teridentifikasi dari ciri-ciri yang terdapat pada tubuh, seperti tato dan anting.

Kebanyakan para korban di 3 gerbong terdepan, hangus terbakar oleh suhu yang melebihi 1.300 derajat Celcius. Oleh karena itu, kementerian kesehatan Yunani memerintahkan agar jenazah dikembalikan dalam peti tertutup demi menjaga perasaan keluarga yang berduka.

Baca Juga: Jadwal Program ANTV Minggu 5 Maret 2023, Fanaa Hingga Telaga Angker Pukul Berapa?

Namun, di Yunani sendiri, sanak keluarga yang ditinggalkan biasanya akan memberikan penghormatan terakhir untuk jenazah dalam peti yang terbuka. Keputusan kementerian tersebut menjadi polemik di masyarakat, terutama yang berduka.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Stasiun Larissa yang bertanggung jawab atas kecelakaan kereta api itu, telah ditangkap polisi dan dikabarkan bersaksi di pengadilan pada Sabtu, 4 Maret 2023 hari ini.

Diketahui, kepala stasiun yang berumur 59 tahun itu mengaku telah mengarahkan kereta api naas itu ke jalur yang salah. Ia terancam pasal pembunuhan massal yang tidak disengaja dan menyebabkan orang-orang terluka dalam jumlah besar.

Baca Juga: Sinopsis Tajwid Cinta Sabtu 4 Maret 2023, Alina Menumpahkan Air Saat Syifa Dafri Makan Berdua!

Investigasi yang dilakukan menemukan adanya ketidakpastian jumlah penumpang yang memiliki tiket. Dengan demikian, jumlah penumpang yang menjadi korban diperkirakan jauh lebih banyak dari dugaan semula.

“Kesalahan terpenting dan mungkin terbesar yang dilakukan Stasiun Larissa adalah menutup penjualan tiket jam 10 malam,” ujar pengacara yang mewakili para korban, Giorgos Bartzakos, seperti dikutip dari stasiun TV setempat.

Bartzakos juga memperkirakan jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Larissa melebihi 70 orang.***

 

 
Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler