Budi Santosa Purwokartiko Sindir Mahasiswi yang Menggunakan Penutup Kepala Dengan Sebutan Manusia Gurun

1 Mei 2022, 13:10 WIB
Profesor Budi Santosa Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dikecam sejumlah tokoh dan masyarakat akibat pernyataannya yang menyebut mahasiswi mengenakan penutup kepala ala manusia gurun. Pemerintah diminta mengambil sikap tegas. /Foto: Dok. ITK/

 

BERITA KBB - Profesor Budi Santosa Purwokartiko menjabat sebagai rektor ITK atau yang dikenal sebagai Institut Teknologi Kalimantan .

Budi Santosa menekuni ilmu bidang teknik industri

Sosok Budi Santosa merupakan guru besar yang dilahirkan di provinsi jawa tengah tepatnya di klaten pada 12 mei 1969.

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV 'Pembantu Dari Amerika', Ada Ricky Harun dan Nina Zatulini

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV 'Raja Ngibul Balik Ke Kampung', Ada Fero Walandouw dan Nadya Arina

Rektor ITK tersebut dianggap rasis dikarenakan status media sosialnya saat menceritakan pengalamannya sebagai pewawancara beasiswa LPDP yang merupakan singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.

Tulisan seorang rektor tersebut di unggah dalm media sosial berupa Facebook pribadinya dengan akun Budi Santosa Purwokartiko pada 30 april 2022 dimana status tersebut menjadi viral.

"Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negri, program dikti yang dibiayai olej LPDP atau Lembaga Pengelola Dana Pendidikan memiliki banyak perhatian dari para mahasiswa." Tutur Budi Santosa. 

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV 'Diam Dikira Benci Bergerak Jadi Pasutri', Ada Fauzan Nasrul dan Imaz Fitria

Baca Juga: Arab Saudi dan Sejumlah Negara di Timur Tengah Menetapkan Idulfitri 1443 H Jatuh pada 2 Mei 2022

"Mereka adalah anak pintar yang punya kemampuan luar biasa jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satupun saya mendapatkan mereka ini hobi demo yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang tinggi di atas 3,5 bahkan beberapa 3,8 dan 3,9." Ujar Budi Santosa

"Bahasa inggris mereka dengan nilai IELTS 8,8,5 bahkan 9 bisa mencapai 140,145 bahkan 150 padahal syarat minimum 100 luar biasa. mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan, sosial kemasyarakatan dan sistem asisten lab atau asisten dosen.

Mereka bicara tentang hal yang membumi, misalnya usaha untuk mendukung cita cita untuk berkontribusi dengan masyarakat dan bangsanya, dan nasionalisme.

Baca Juga: Penetapan Idul Fitri 2022 Menurut Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Baca Juga: Cara Membuat Ketupat Memakai Rice Cooker, Gampang dan Praktis

Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati piluhan kata pun jauh dari kata langit swperri insyaallah, barakallah, syiar, dan qadarullah.

Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang.

Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara hanya ada 2 orang lelaki dan sisanya perempuan. Dari mahasiswa perempuan yang saya wawancarai tidak satupun menutup kepala ala manusia gurun.

Orangnya benar benar open mind mereka mencari tuhan ke negara maju seperti Korea, Eropa, dan US bukan ke negara yang orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi.

Saya berharap mereka nanti tidak masuk ke dalam lingkungan menyembah tuhan tapi lupa pada manusia, menerima gaji dari negara tapi merusak negaranya. " Tambah Budi Santosa rektor ITK.

Dalam hal ini rektor ITK dianggap rasis karena menulis status "manusia gurun" yang berkaitan dengan peserta beasiswa LPDP.

****

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler