“Iran mendukung China dalam memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan bersedia memperkuat kerja sama di bawah kerangka kerja ini,” ujar dia.
Selanjutnya Amir-Abdollahian memberi pengarahan pada Qin tentang kemajuan terbarunya dalam pembicaraan tentang pengaktifan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Dilain sisi, Amerika Serikat serta sekutu Barat berpendapat pembicaraan nuklir ini terhenti karena Iran membuat tuntutan yang tidak ada hubungannya dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yakni kesepakatan tentang adanya aktivitas nuklir Iran yang dibentuk pada 2015 lalu kemudian dibatalkan pada tahun 2018 oleh presiden AS saat itu yaitu Donald Trump.***