Hal paling mendasar dan paling sering kita temui, sudah tak asing lagi untuk didengar. Yup, Introvert dan Ekstrovert, keduanya mengacu pada tipologi kepribadian Carl Jung.
Cara seseorang berinteraksi dengan orang lain dan dunia luar akan menentukan apakah dia masuk dalam kategori introvert atau ekstrovert. Ada pula yang memandang introvert dan ekstrovert dari sisi bagaimana seseorang menyalurkan dan menerima energinya.
Introvert (I) adalah kepribadian yang cenderung aktif dalam pemikiran, merasa lebih berenergi di saat menggunakan waktunya secara personal, serta menghargai interaksi yang serius dengan sedikit orang saja.
Baca Juga: Kenalan dengan 3 Bunga Nasional Indonesia, Makna dan Ciri-cirinya Apa Aja ya?
Sebaliknya, ekstrovert (E) adalah kepribadian yang berorientasi pada banyaknya interaksi sosial, bersemangat menghabiskan waktu dengan orang lain, dan cenderung aktif dalam melakukan tindakan alih-alih dari pemikirannya.
2. Sensing (S) – Intuition (N)
Cara seseorang mengukur kecenderungan atas pemahamannya pada sesuatu.
Sensing (S) adalah tipe yang secara mandiri mempelajari lingkungan sekitar. Tipe ini belajar hal-hal baru dengan terlibat langsung. Pola pikirnya cenderung realistis dan praktis.
Sedangkan, intuition (N) adalah tipe yang cenderung berpikir secara abstrak, berimajinasi, dan mengandalkan intuisi. Biasanya, lebih suka mengumpulkan ide-ide dan kemungkinan di masa depan.