Arti Kata 'Maneh' dalam Bahasa Sunda dan Jawa yang Memiliki Perbedaan Makna

- 16 Maret 2023, 17:40 WIB
Ridwan Kamil dan Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat lantaran komen 'Maneh' di postingan Instagram Gubernur Jabar.
Ridwan Kamil dan Muhammad Sabil, guru SMK di Cirebon yang dipecat lantaran komen 'Maneh' di postingan Instagram Gubernur Jabar. /Instagram @sabilfadhillah

BERITA KBB- Viral seorang guru dipecat gara - gara komentar di postingan Ridwan Kamil.

 

Satu kata yang membuat guru dipecat itu adalah kata Maneh.

Sebenarnya apa arti kata Maneh? Secara etimologi, maneh ada di dalam dua bahasa daerah.

Baca Juga: TEKS dan BACAAN Lengkap Surat Yasin 83 Ayat Disertai Tulisan Arab dan Latin

Bahasa daerah yang memuat kata Maneh adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda.

Dalam Bahasa Jawa, kata Maneh artinya 'lagi' sedangkan dalam Bahasa Sunda berarti 'kamu'.

Dalam setiap bahasa, baik itu Bahasa Jawa maupun Bahasa Sunda, ada tingkatan bahasa yang wajib diperhatikan.

 

Baca Juga: Hengky Kurniawan Resmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Bandung Barat

Ada bahasa kasar dan halus, 'Maneh' termasuk tingkatan Bahasa Sunda kasar yang lebih cocok dipakai untuk orang sebaya dan di lingkungan yang tidak formal.

Sama halnya dengan Bahasa Jawa, 'Maneh' juga merupakan bahasa ngoko atau kasar.

 

Jika ingin berkata 'lagi' maka bukan Maneh yang dipakai, melainkan 'malih'.

Baca Juga: Pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur Dihadiahi Modal Usaha dan Paket Umrah oleh Shopee Barokah

Demikianlah arti kata maneh dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda yang ternyata merupakan bahasa kasar dan lebih cocok dipakai untuk kondisi tidak formal.

Apabila ingin berbicara dengan orang yang dituakan dan dihormati seperti pejabat, orang tua dan guru, maka lebih baik menggunakan bahasa daerah yang halus.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x