Jajaran kepolisian, ujar Kombes Polisi Yuliyanta, terpaksa melemparkan gas air mata akibat massa aksi terus merangsek ke dalam Gedung DPRD dan melakukan tindakan anarkis. Yuliyanta mengakui sejumlah fasilitas umum juga sempat dirusak dan dibakar oleh pengunjuk rasa.
“Ya.. tentunya seperti itu tidak mungkin polisi itu akan melakukan tindakan tegas dulu. Karena kita adalah prinsipnya menjaga agar unjuk rasa itu berjalan dengan tertib, dengan damai,” katanya.
Baca Juga: Dipicu Demo Buruh, Manajemen dan Jajaran Pelatih PERSIB terpaksa Membuat Keputusan Baru
Sementara itu, Agus Ali Murti mahasiswa yang turut dalam aksi demonstrasi menyebutkan, aparat beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa. Lemparan gas air mata itu, malah memicu pengunjuk rasa semakin agresif.
Tak hanya masyarakat sipil, aksi unjuk rasa juga menyebabkan korban luka-luka di kalangan aparat kepolisian. Direktur Ditreskrim Umum Polda Kombes Polisi Burkan Rudi Satrian juga menderita luka di bagian pelipis akibat serangan dari demonstran. ***