Baca Juga: Hari Batik, Mengenalkan Batik ke Dunia Internasional lewat Halaman BAtik Google Arts and Culture
Baca Juga: Ini cara tingkatkan kemampuan fungsi jantung dan pernafasan
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan hampir semua hotel dan restoran alami pukulan telak saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, yang terlihat dengan turunnya tingkat okupansi hotel.
"Contohnya adalah setiap ada kebijakan yang dilakukan di Ibu Kota Jakarta dilakukan seperti PSBB, maka dampaknya langsung terasa yakni okupansi hotel anjlok," katanya.
Sama seperti di industri penerbangan, pihak PHRI juga telah mensyaratkan kepada anggotanya untuk patuh menjalankan protokol kesehatan di hotel dan restoran, sehingga memberikan rasa nyaman dan aman bagi tamu.
"Sektor pariwisata membutuhkan suatu kepercayaan dari masyarakat. Kalau masyarakat tak percaya bagaimana mereka akan bepergian dengan rasa aman," kata Maulana.
Baca Juga: Gelar Pilkada Serentak 2020 saat Covid-19, Mahfud MD : Kontroversi Itu Selalu Ada
Baca Juga: Kabar duka, penyanyi John Legend dan istrinya yang sedang hamil Chrissy Teigen kehilangan calon bayi
Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana mengatakan saat ini setidaknya sudah ada 425 hotel di Bali yang tersertifikasi menjalankan protokol kesehatan, sehingga diharapkan wisatawan merasa nyaman dan aman saat berwisata ke Pulau Dewata.
Seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Bali menyadari bahwa perekonomian daerah tersebut sangat bergantung pada sektor pariwisata, sehingga menjalankan protokol kesehatan merupakan keharusan yang harus dilakukan. ***