300.000‬ Mobil Listrik Tesla Kena Recall Gara-Gara Masalah Sistem Autopilot, Elon Musk: Anakronistik dan Salah

17 Februari 2023, 18:57 WIB
300.000‬ mobil listrik Tesla kena recall pemerintah Amerika Serikat, berikut respons dari Elon Musk CEO Tesla /Patrick Pleul/Pool via Reuters/

Berita KBB - Sebanyak lebih dari ‪300.000‬ unit mobil listrik Tesla disebut rentan terhadap risiko kecelakaan. Hal itu diketahui berdasarkan laporan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Tol Nasional Amerika Serikat (NHTSA).

Dilansir dari The Verge Jumat 17 Februari 2023, laporan itu menyebut adanya kendala dengan software beta Full Self-Driving (FSD) yang disematkan pada Tesla Model S, Model X, Model 3, dan Model Y.

Menanggapi temuan tersebut, pejabat berwenang Amerika Serikat telah memutuskan untuk recall sebanyak ‪362.758‬ unit mobil listrik Tesla. Namun, kendaraan-kendaraan terdampak tidak dilakukan recall ke service center, melainkan akan mendapatkan update software yang bisa mengatasi masalah itu.

Baca Juga: Profil dan Biodata Tyo Nugros, Ex Drummer Dewa 19 yang Awet Muda dan Ganteng Sepanjang Masa

Tesla kini diketahui sedang menggulirkan FSD Hardware 4.0 yang akan membuat mobil-mobil Tesla menjadi kendaraan dengan teknologi termutakhir di dunia.

Meskipun pihak mereka belum mengumumkan detail lebih lanjut soal FSD 4.0, para ahli mengatakan, upgrade tersebut dapat meliputi sistem kendali kendaraan kompleks generasi ke-4, sistem komputer baru yang akan 4 kali lebih hebat daripada yang terdapat di FSD 3, dan antena GNSS baru untuk navigasi.

Menurut pihak pejabat setempat, update OTA akan digulirkan pada 15 April mendatang. Sementara Tesla sendiri mengatakan, pembaruan tersebut akan memperbaiki bagaimana FSD Beta melakukan manuver berkendara tertentu, juga bahwa mereka akan membantu menyelesaikan kendala tersebut.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Distribusikan Bantuan Sembako Kepada Korban Keracunan di Gununghalu

Terkait recall tersebut, CEO Tesla Elon Musk membagikan cuitan di akun Twitternya, yang menunjukkan ketidaksetujuan dengan tindakan yang diambil pejabat berwenang.

“The word ‘recall’ for an over-the-air software update is anachronistic and just flat wrong!” (Kata ‘recall’ untuk pembaruan software OTA itu anakronistik dan salah!) Tulis Musk dalam unggahannya pada Jumat 17 Februari 2023 pukul 01.50 waktu setempat.

Cuitan Elon Musk tersebut sudah mendapat 8.800 like, 861 retweet, 175 quote, dan 1,8 juta views.

Sistem Otopilot Tesla Sempat Diselidiki

Diketahui, NHTSA sebelumnya memulai penyelidikan mendalam terhadap sistem otopilot Tesla pada Agustus 2021 lalu. Pihak berwenang menyebutkan, penyelidikan tersebut membutuhkan banyak sumber daya, keahlian teknis dan legal, serta mencakup ‪830.000‬ unit mobil listrik.

Mereka juga mengaku khawatir dengan cuitan CEO Tesla Elon Musk saat itu, yang menyetujui saran untuk menghilangkan fitur alarm setir, yang meminta pengemudi untuk memegang setir untuk memastikan mereka tetap memperhatikan situasi di jalanan.

“Agreed, update coming in Jan” (Setuju, update datang bulan Januari) cuit Musk pada 1 Januari 2023 lalu pukul 5.19 waktu setempat, yang mendapatkan 5,2 juta view, 791 retweet, 139 quote dan sekira 20.100 like.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Distribusikan Bantuan Sembako Kepada Korban Keracunan di Gununghalu

Selama bertahun-tahun, pejabat Amerika Serikat telah meminta Tesla untuk menciptakan fitur keselamatan yang lebih baik untuk mobil listrik mereka. Musk sendiri telah mengakui bahwa kecelakaan yang terjadi akibat sistem autopilot, lebih berakar dari perilaku Tesla terhadap masalah tersebut daripada kesulitan teknis.

Diketahui, Tesla menginformasikan bahwa ada beberapa glitch atau bug dalam sistem self-driving mereka. Menurut mereka, fitur FSD dapat membuat mobil listrik Tesla melakukan manuver berbahaya di persimpangan dan membuat kesalahan ketika melewati lampu kuning yang tidak berkedip.

Tidak hanya itu, mobil listrik tersebut juga menunjukkan berbagai keanehan ketika dijalankan lurus melewati persimpangan dari lajur untuk belok.

Sepanjang Mei 2019 hingga September 2022, Tesla menerima lebih dari 18 keluhan, yang beberapa di antaranya berkaitan dengan masalah pada software sistem self-driving tersebut. Namun, pihak Tesla mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kecelakaan atau korban jiwa dari masalah tersebut.

Sekilas Pandang Tesla Autopilot

Baca Juga: Spoiler Detective Conan Chapter 1109: Wakasa Rumi Tebar Pesona Hadapi Rum, Duo Sniper Dibuat Tak Berkutik

Diketahui, Tesla Autopilot adalah sekumpulan fitur perbantuan pengemudi modern yang dipasangkan ke mobil-mobil listrik Tesla. Sistem autopilot ini mengikuti standar yang ditetapkan Level 2 SAE International Vehicle Automation.

Fungsi-fungsi yang disediakan antara lain mengepaskan jalur secara otomatis, self-parking, traffic-aware cruise control, pindah lajur otomatis, navigasi terbatas semiotomatis dan mampu mengeluarkan mobil listrik dari garasi atau tempat parkir.

 

Seluruh mobil listrik Tesla mendapatkan fitur driver assist tersebut. Namun untuk fitur FSD, pengguna harus merogoh kocek tambahan sebesar US$15.000 atau sekitar Rp228 juta. 

Dengan FSD, pengguna mendapatkan fitur tambahan seperti akselerasi, deselerasi, dan berbelok otomatis. Fitur-fitur tersebut tidak tersedia untuk sistem autopilot standar.

Saat ini, Tesla FSD tetap menjalankan sistem perbantuan pengemudi Level 2 yang memerlukan pengemudi untuk tetap memegang kendali ketika mobil listriknya sedang melaju.***

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler