Kakak-Adik Cari Saudaranya yang Jadi Korban Gempa Turki: Rela Tidur di Mobil, Pantang Pulang Sebelum Ketemu

13 Februari 2023, 17:56 WIB
Kakak-Adik Cari Saudaranya yang Jadi Korban Gempa Turki: Rela Tidur di Mobil, Pantang Pulang Sebelum Ketemu /

Berita KBB - Ada satu kisah yang menyentuh dalam upaya pencarian korban gempa bumi Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin 6 Februari 2023 pekan lalu. Seperti diberitakan Berita KBB sebelumnya, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu telah menewaskan sekira 33.000 orang.

Dilansir dari CBC, dua orang kakak beradik terbang jauh-jauh dari Kanada ke Turki selatan untuk mencari saudara perempuannya yang hilang. Ia diketahui tidak ada kabar beritanya sejak gempa bumi mengguncang kota tempat ia tinggal.

Saudara perempuan yang diketahui bernama Samar Zora (33) itu tinggal di lantai dasar bangunan apartemen berlantai 5 di Antakya, Provinsi Hatay, Turki. Samar yang berasal dari Halifax, Kanada itu tengah melakukan penelitian untuk gelar PhD di jurusan antropologi ketika gempa bumi mengguncang.

Baca Juga: Fakta Sidang Vonis Ferdy Sambo: Sambo Ikut Menembak Hingga Ibu Brigadir J Kecewa dengan Tuntutan JPU

Sejak gempa bumi Turki dan Suriah terjadi, Muthana Zora dan Saad Zora, dua saudara lelakinya, tidak mendapat kabar berita terkait keberadaan saudaranya itu. Mereka berdua dikabarkan tidak puas dengan dukungan yang mereka terima dari Kedutaan Besar Kanada.

Muthana dan Saad lalu memutuskan pergi ke lokasi bencana untuk mencari Samar sendirian. Bahkan mereka berencana tidak akan pulang sampai Samar ditemukan.

“Ini situasi kami, tapi ini satu dari ribuan. Kami duduk dan menangis bersama warga lokal Turki,” ujar Saad. “Kami harus mengkonfirmasi (keberadaan,red) dia. Kami harus bertemu dengannya. Kami harus menguburkan dengan layak untuk menghormati yang meninggal,” sambung Muthana.

Baca Juga: Hadirkan Layanan Prima, Seluruh OPD Kota Bandung Bisa Akses Data Kependudukan

Kedua kakak beradik itu bahkan sampai tidur di mobil dan meminta pertolongan pada setiap orang. Mereka menurunkan tim penyelamat dari Korea Selatan dan Hungaria, dan telah diberitahu bahwa perlu waktu satu bulan untuk menunggu alat berat untuk membongkar reruntuhan apartemen Samar.

Sabtu kemarin, seseorang yang membawa peralatan pencitraan termal datang ke tempat kedua bersaudara itu berada, dan memberitahu Muthana di mana ia harus mencari. Mereka dibantu tiga orang warga lokal, tapi mereka dipaksa berhenti karena terlalu berbahaya.

Saad dan Muthana juga menghubungi salah satu teman Samar dan sedang melakukan pencarian di rumah sakit lokal dan pemakaman di mana pemakaman massal sedang dilaksanakan.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Seni Calung Kang Epot

Dikabarkan, sebuah tempat pemakaman sementara besar di pinggiran Antakya sedang dalam pembangunan. Alat-alat berat menggali lubang selagi truk dan ambulans yang mengangkut kantong mayat berdatangan silih berganti. Ratusan kuburan dengan jarak satu sama lain tidak lebih dari 1 meter, ditandai dengan kayu nisan sederhana.***

 

 
Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler