Tiga tingkatan tersebut yakni KRB-III yang selalu terancam aliran awan panas, lava, dan gas vulkanik berkonsentrasi tinggi.
Selain itu, KRB-III selalu terancam hujan abu lebat serta lontaran batu atau pijar berukuran lebih dari enam sentimeter.
Baca Juga: Produk Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Ludes di Mandalika, Ini Rahasianya!
Kawasan yang berpotensi dilanda lontaran batu pijak berada pada radius 2,5 meter dari pusat erupsi.
Kemudian KRB-II merupakan kawasan yang terancam aliran awan panas, lava, gas vulkanik, hujan abu lebat, dan pijar berukuran dua hingga enam sentimeter.
KRB-II berada pada radius sekitar lima kilometer dari pusat erupsi Gunung Ruang.
Selanjutnya adalah KRB-I yang terancam dilanda hujan abu serta kemungkinan terkena lontaran batu dan perluasan lahar atau awan panas.
KRB-I juga berpotensi dilanda aliran lahar di sepanjang daerah aliran sungai dekat lembah sungai atau hilir sungai yang berhulu di puncak.
Area tersebut berada pada radius tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Ruang.
Devy mengatakan bahwa pusat PVMBG-Badan Geologi terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan BPBD Kabupaten Siau Tagulandang Biaro untuk memberikan informasi terkini aktivitas Gunung Ruang.