Sabtu kemarin, seseorang yang membawa peralatan pencitraan termal datang ke tempat kedua bersaudara itu berada, dan memberitahu Muthana di mana ia harus mencari. Mereka dibantu tiga orang warga lokal, tapi mereka dipaksa berhenti karena terlalu berbahaya.
Saad dan Muthana juga menghubungi salah satu teman Samar dan sedang melakukan pencarian di rumah sakit lokal dan pemakaman di mana pemakaman massal sedang dilaksanakan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Seni Calung Kang Epot
Dikabarkan, sebuah tempat pemakaman sementara besar di pinggiran Antakya sedang dalam pembangunan. Alat-alat berat menggali lubang selagi truk dan ambulans yang mengangkut kantong mayat berdatangan silih berganti. Ratusan kuburan dengan jarak satu sama lain tidak lebih dari 1 meter, ditandai dengan kayu nisan sederhana.***