Berita KBB - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan mengerahkan “Satan 2”, misil balistik antar benua Sarmat baru. Ia juga menyebut akan meluncurkan misil hipersonik dan kapal selam nuklir baru.
Melansir Reuters Kamis 23 Februari 2023, dalam pidatonya dalam rangka memperingati hari “Pelindung Tanah Air” hari ini, Putin mengatakan bahwa Rusia akan lebih meningkatkan perhatian untuk menggenjot pasukan nuklirnya di darat, laut, dan udara.
Dalam pidatonya itu, ia mengatakan, misil balistik antarbenua “Satan 2” akan dikerahkan tahun ini. Misil RS-28 Sarmat berbahan bakar cairan ini sudah dikembangkan selama beberapa tahun. Rusia diketahui sudah melakukan uji coba luncur misil itu pada April 2022.
Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis FTV Biarkan Kami Jatuh Cinta, Ada Kimberly Ryder dan Marcell DarwinMantan agen KGB yang sudah siap mengoyak arsitektur kendali senjata nuklir itu, membawa-bawa kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman sebagai argumentasi bahwa Rusia butuh angkatan bersenjata yang modern untuk menjamin kedaulatannya.
“Angkatan Darat dan Laut yang modern adalah jaminan dari keamanan dan kedaulatan negara, jaminan pembangunan yang stabil dan masa depannya. Maka dari itu, kami akan terus memperhatikan prioritas untuk memperkuat kemampuan pertahanan kami,” katanya.
Putin juga menyebut, Rusia akan terus memproduksi masal sistem hipersonik berbasis udara Kinzhal dan akan memulai penyuplaian misil hipersonik Zircon berbasis laut.
“Dengan diadopsinya proyek kapal selam bertenaga nuklir Borei-A “Kaisar Alexander III” ke Angkatan Laut, saham senjata dan peralatan modern dalam pasukan nuklir strategis Angkatan Laut akan mencapai 100 persen,” ujar Putin.
Baca Juga: Sinopsis Nakusha Jumat, 24 Februari 2023: HARU! Datta Mengungkap Perasaannya kepada NakushaDiketahui, Emperor Alexander III, yang pertama kali diluncurkan pada Desember lalu, adalah kapal selam kelas Borei-A ke-7. Masing-masingnya dapat membawa 16 misil balistik Bulava yang khusus diluncurkan kapal selam.
Selain itu, Putin mengatakan, Rusia akan mengembangkan seluruh bagian dari angkatan bersenjata, meningkatkan pelatihan, menambahkan peralatan canggih, memperkuat industri senjata, dan menaikkan pangkat pasukan yang telah membuktikan dirinya di pertempuran.
Hal ini terjadi setelah ia mengatakan dalam pidato kenegaraannya pada Selasa 21 Februari kemarin, bahwa Rusia akan menghentikan partisipasinya dalam New Start, perjanjian kontrol senjata nuklir besar terakhir yang tersisa, dengan Amerika Serikat.
Editor: Siti Mujiati
Sumber: The Guardian Reuters
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
Bio Farma jadi Narasumber di Private Healthcare Conference 2023 South Africa
-
Ribuan Balon Merah di Atas Reruntuhan Bangunan untuk Hormati Korban Muda Gempa Bumi Turki
-
Marina Yankina, Ajudan Putin yang Danai Perang Ukraina, Ditemukan Tewas
-
Acuhkan Ancaman Misil Rusia, Presiden AS Joe Biden Umumkan Tambahan Suplai Senjata Untuk Ukraina, Apa Saja?
-
Kemesraan Beijing dengan Moskow Bikin Ukraina dan Amerika Serikat Gerah, Cina Berikan Respon Menohok
-
Kunjungan Dadakan Joe Biden ke Ukraina Tunjukkan Dukungan Penuh AS?
-
Nasib Tesla di Ujung Tanduk: Mobil Listriknya Kecelakaan Maut di Cina, Keteteran Hadapi BYD di Pasar Global
-
Korea Selatan Mulai Kembangkan Teknologi Jaringan 6G, Janjikan Koneksi 1.000 Kali Lebih Cepat Dibanding 5G
-
Gempa Susulan Berkekuatan 6,3 SR Kembali Melanda Turki-Suriah, Tewaskan 6 Orang
-
Vladimir Putin Tangguhkan Perjanjian Nuklir Terakhir New Start, Nato: Dunia Jadi Lebih Berbahaya