Komit pada Akses Air Bersih dan Kelayakan Sanitasi di Indonesia, Ini Langkah SATO!

- 27 Juni 2024, 05:52 WIB
Presentasi Erin McCusker di 10th World Water Forum, Bali
Presentasi Erin McCusker di 10th World Water Forum, Bali /Istimewa/

BERITA KBB – Erin McCusker, salah satu pembicara terkemuka pada 10th World Water Forum di Bali, mengusung pentingnya mencapai akses universal terhadap air bersih dan sanitasi, yang sejalan dengan topik forum tersebut yaitu “Water for Shared Prosperity.” McCusker menekankan upaya substansial dan aspirasi masa depan SATO dalam menghadapi tantangan sanitasi global dalam presentasinya yang bertajuk "SATO - Solusi Sanitasi dan Kebersihan untuk Menjangkau 100 Juta Orang."

SATO, sebuah bisnis sosial yang dinaungi oleh LIXIL, bersama dengan beberapa brand lain seperti INAX, American Standard, Grohe, dan Tostem—telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 45 juta orang di 45 negara.

Dengan dukungan kuat dari LIXIL, SATO bertujuan untuk memperluas jangkauannya hingga 100 juta orang secara global pada akhir tahun 2025.

Baca Juga: PDAM Tirtawening Ajukan 21.000 Rumah Tangga Dapatkan Hibah Presiden Pemasangan Sambungan Air Bersih Gratis

Indonesia masih menghadapi tantangan sanitasi yang besar. Pada tahun 2020, lebih dari 13 juta orang Indonesia, atau 11% dari populasi, masih melakukan buang air besar sembarangan.

Hampir 4 juta orang menggunakan toilet yang tidak memadai, dan sekitar 20% sekolah pra-sekolah dasar dan menengah tidak memiliki layanan sanitasi dasar, sehingga berdampak pada kesehatan dan pendidikan anak-anak. Sanitasi yang tidak memadai di Indonesia memberikan dampak yang luas, merugikan negara sekitar $6,3 miliar per tahun, setara dengan hampir 2,3% PDB.

Menanggapi tantangan-tantangan ini, LIXIL dan SATO secara aktif berinvestasi dalam solusi sanitasi dan kebersihan inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.

Baca Juga: Rumah Cerdas AIS-GP Pakenjeng Bantu Warga Yang Kesulitan Air Bersih

SATO menawarkan beragam produk yang terjangkau dan mudah diakses, dimulai dengan SATO Pan yang diluncurkan pada tahun 2013, dan diperluas hingga mencakup sistem I-trap dan V-trap. Produk – produk SATO ini memastikan sanitasi dikelola dengan aman dan memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat setempat.

Selama WWF berlangsung, SATO juga memperkenalkan teknologi toilet baru yang dirancang untuk meningkatkan akses sanitasi sekaligus menghemat air yang dapat dilihat secara langsng di area pameran.

Misalnya, model I-trap hanya membutuhkan satu liter air untuk sekali penyiraman, sehingga ideal untuk daerah yang kekurangan air.

Baca Juga: Pemprov Jabar Distribusikan 15 Juta Air Bersih ke 23 Kabupaten/Kota

SATO telah beralih dari kolaborasi berbasis proyek ke investasi yang signifikan dalam meluncurkan merek SATO dan diproduksi secara lokal di Indonesia. Bermitra dengan Aqualon, produsen plastik lokal tepercaya, SATO bertujuan menjadikan produknya lebih terjangkau dan mudah diakses.

Selain itu, SATO juga bekerja sama dengan pengrajin lokal, petugas kesehatan, dan masyarakat luas untuk mendidik dan mempromosikan pentingnya sanitasi dan kebersihan.

Erin McCusker, Wakil Presiden Senior dan Pemimpin Mitra Publik SATO dan LIXIL, menekankan pentingnya kemitraan strategis dalam mencapai tujuan mereka.

Baca Juga: Dukung Operasional Jalur Pantura Saat Lebaran, BNPB Optimis Pengeringan Air Banjir di Demak-Kudus Beres 3 Hari

“Kolaborasi kami yang diperluas dengan UNICEF untuk tambahan tiga tahun menggarisbawahi komitmen kami menjadikan Indonesia sebagai pasar prioritas. SATO, sebagai bisnis sosial pemenang penghargaan, memberdayakan masyarakat untuk menikmati masa depan yang lebih cerah melalui solusi sanitasi dan kebersihan yang inovatif,” Erin menjelaskan.

SATO beroperasi berdasarkan dua model untuk memastikan produksi dan distribusi yang efisien: model lisensi dan model kontrak manufaktur. Dalam model perizinan, SATO berkolaborasi dengan bisnis mapan yang memiliki pengetahuan dan jaringan lokal.

Dalam model kontrak manufaktur, SATO bekerja secara langsung dengan produsen spesialis dan mengidentifikasi distributor dan pengecer untuk membawa produk ke konsumen.

Baca Juga: Sinopsis Ijabah Cinta 7 Maret 2024 Cinta Labrak Biru dan Menyiramkan Air!

Pendekatan SATO menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam mempercepat akses terhadap sanitasi dan kebersihan.

Dengan menciptakan rantai pasokan yang kuat, mendorong kewirausahaan lokal, dan meningkatkan permintaan melalui kemitraan strategis, SATO memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan praktik sanitasi mereka dan membuat keputusan pembelian yang tepat.

Visi SATO untuk memberdayakan individu di seluruh dunia agar dapat hidup lebih baik melalui solusi sanitasi dan kebersihan yang canggih kini mendapatkan momentum. Upaya perusahaan di Indonesia, didukung oleh kemitraan lokal dan internasional, bertujuan untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan negara dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Baca Juga: PDAM Tirtawening Ajukan 21.000 Rumah Tangga Dapatkan Hibah Presiden Pemasangan Sambungan Air Bersih Gratis

IGN Agung Kamasan, Pemimpin SATO Indonesia, menyoroti pentingnya inisiatif ini: "LIXIL dan SATO telah banyak berinvestasi dalam proyek sanitasi dan kebersihan di Indonesia. Kami merancang, menguji, dan menyempurnakan inovasi untuk mengatasi beberapa lingkungan yang paling menantang. Tujuan kami adalah adalah untuk memberikan solusi komprehensif yang melayani rumah tangga di pedesaan dan pinggiran kota, serta sekolah dan institusi yang menghadapi tantangan sanitasi.”

Partisipasi SATO dalam 10th World Water Forum menandai langkah penting menuju percepatan perubahan positif dalam sanitasi untuk semua orang di Indonesia. Kolaborasinya dengan mitra lokal tepercaya seperti Aqualon dan organisasi internasional seperti UNICEF, SATO siap memberikan dampak jangka panjang. “Ini hanyalah permulaan dari percepatan perubahan positif dalam visi bersama kami mengenai sanitasi untuk semua di Indonesia,” tutup Erin McCusker.***

 

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah