Tiga Menjadi Satu, Berikut Bank Syariah Milik Negara Yang Merger Untuk Tingkatkan Daya Saing Global

- 14 Oktober 2020, 09:31 WIB
MENTERI BUMN Erick Tohir menggabungkan tiga bank syariah berplat merah menjadi bank syariah berdaya saing global.***
MENTERI BUMN Erick Tohir menggabungkan tiga bank syariah berplat merah menjadi bank syariah berdaya saing global.*** /Heriyanto Retno

 

Berita KBB- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan Indonesia akan memiliki sebuah bank syariah nasional yang solid dan berkaliber global. Hal itu ditandai dengan proses bersejarah merger tiga bank syariah milik BUMN yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

"Penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) merupakan awal dari proses bersejarah lahirnya bank umum syariah nasional berkaliber global. Saya optimistis, bank syariah hasil merger nanti akan menjadi energi baru bagi perekonomian Indonesia. Sebelum pandemi, kinerja bank-bank syariah di kuartal II lalu sangat positif. Penggabungan ini akan membuat posisi bank syariah nasional lebih besar dan lebih solid sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang bisa merasakan manfaat kehadiran bank syariah nasional itu," ujar Erick Thohir dalam pernyataan di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020.

Penandatanganan CMA Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN melibatkan PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Penandatanganan CMA berlangsung di Jakarta, Senin 12 Oktober 2020 malam yang dilakukan oleh Direktur Utama Bank BRIsyariah Ngatari, Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari.

Baca Juga: DPR Serahkan Naskah Final UU Cipta Kerja ke Jokowi Hari Ini, Aziz Syamsuddin: Resmi Milik Publik

Baca Juga: Biodata Pemain 'Princess Mermaid Season 2' SCTV, Lengkap dengan Umur, Agama, dan Instagramnya

Turut pula menandatangani kesepakatan tersebut, Direktur Utama Bank BRI Sunarso, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI Sis Apik Wijayanto, dan Plt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi. Setelah itu, proses merger dilanjutkan dengan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Erick menambahkan, pemerintah sudah merencanakan dengan matang pembentukan bank umum syariah terbesar pertama di Indonesia itu. Dengan penduduk mayoritas muslim, Erick menilai potensi perbankan syariah masih sangat besar sekaligus memberikan opsi bagi masyarakat atau dunia usaha yang lebih nyaman menggunakan sistem perbankan syariah.

"Keinginan Indonesia memiliki bank umum syariah nasional terbesar di tahun 2021 merupakan bagian dari upaya dan komitmen pemerintah untuk mengembangkan dan menjadikan ekonomi keuangan syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional," kata Erick.

Baca Juga: Yuk, Gabung Jadi Relawan Demi Tanggulangi COVID-19 di Jabar

Baca Juga: Pengesahan Tiga Cabor Eks PABBSI Jabar tinggal Selangkah Lagi

Menurut dia, strategi tersebut secara jangka panjang juga akan mendorong Indonesia menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia.

Menurut perhitungan dari OJK, merger tiga bank syariah itu akan menghasilkan satu entitas bank syariah baru dengan total aset senilai Rp207 triliun.

"Karena nawaitu dan tujuan dari penggabungan ini baik, kami mengharapkan dukungan seluruh karyawan ketiga bank, nasabah, dan seluruh masyarakat Indonesia atas proses lahirnya bank syariah milik Indonesia yang akan menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air, siap bersaing dengan bank konvensional, dan masuk TOP 10 bank syariah di dunia. Insya Allah ini akan menjadi kebanggaan kita semua," ujar Erick.

Baca Juga: Kota Depok Penyumbang Kasus Harian Covid Terbanyak Se-Jabar, Emil Minta Terapkan Inovasi QR Code

Usai penandatanganan CMA, masih terdapat serangkaian proses dan tahapan sebelum merger berlaku efektif, termasuk di antaranya memperoleh persetujuan dari regulator.

Oleh karena itu, selama proses berjalan, ketiga bank syariah akan tetap menjalankan operasional dan layanan seperti biasa secara optimal, termasuk dana nasabah yang akan tetap terjaga dengan baik dan dijamin sesuai regulasi.

Tercatat beberapa poin penting telah disepakati ketiga bank Himbara terkait merger tersebut. Pertama, kesepakatan para pemegang saham, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. untuk menggabungkan Bank Syariah Mandiri, BRIsyariah, dan BNI Syariah.

Baca Juga: RUU Cipta Kerja Sediakan Lapangan Kerja Sebanyak Mungkin, Solusi Bagi Penganggur Kata Menaker Ida

Kedua, seluruh pihak akan mempersiapkan segala sesuatu terkait persiapan penggabungan atau merger untuk mendapatkan surat pernyataan efektif dari OJK paling lambat pada 2021.

Ketiga, hal-hal lain terkait ketentuan mengenai bank hasil penggabungan akan dituangkan dalam klausul Rencana Merger. Keempat, komitmen bersama seluruh bank bahwa tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam penggabungan tersebut.

"Ini menjadi komitmen kami semua, ketiga bank syariah, para pemegang sahamnya, dan Kementerian BUMN bahwa dalam proses ini tidak ada PHK. Kita akan menjadi satu keluarga besar. Keluarga besar bank syariah terbesar di Indonesia yang berkaliber global," kata Erick.

Februari 2021

Sementara itu, Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi mengatakan proses merger tiga bank BUMN Syariah yaitu PT BRISyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah, ditargetkan rampung pada Februari 2021 mendatang.

"Penandatangan Conditional Merger Agreement merupakan awal dari proses merger, jadi belum merger hari ini. Ini baru stepping stone, baru awal. Jadi kalau pintu gerbang itu kita masih berada di pintu, proses berikutnya masih panjang. Kira-kira di minggu ketiga Oktober akan ada pengumuman rencana merger itu, akan kita sampaikan nanti. Kita akan urus perizinan ke OJK, regulator pasar modal maupun perbankan, dan nantinya diharapkan bulan Februari 2021 itu terjadi legal merger. Di situ sebenarnya penggabungan secara resmi terjadi," ujar Hery saat jumpa pers secara virtual di Jakarta, dilansir Antara.***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah