Khutbah Jumat, Tema Tentang Bulan Dzulhijjah : Asal Mula Kurban di Hari Raya Idul Adha

- 6 Juli 2022, 15:34 WIB
Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah : Asal Mula Kurban di Hari Raya Idul Adha
Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah : Asal Mula Kurban di Hari Raya Idul Adha /PIXABAY/mohamed_hassan.

 

 
 
BERITA KBB - Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban pada Hari Minggu 10 Juli 2022, mendatang. 
 
Hari Raya Kurban identik dengan penyembelihan hewan ternak berupa kambing, sapi atau kerbau, yang dagingnya dibagi – bagi kepada masyarakat tak mampu.
 
Penyembelihan hewan kurban selama Hari Raya Idul Adha merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim yang mampu, mulai dari saat Hari Raya Idul Adha hingga hari tasyrik selesai.
 
 
Ismail merupakan putra Nabi Ibrahim dari istrinya, Siti Hajar. Ismail merupakan putra yang sudah lama ditunggu - tunggu kehadirannya. Diriwayatkan, Ismail lahir saat umur Nabi Ibrahim mendekati 100 tahun.
 
Dalam usianya yang sudah senja, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniakan anak yang saleh.
 
Allah pun mengabulkan permohonannya dan mengaruniakannya seorang anak yang mulia dan penyabar.
 
 
Ketika Ismail beranjak besar, disebutkan berusia sekitar 14 tahun, Allah SWT pun menguji ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan putranya, dengan meminta menyembelih Ismail.
 
Perintah ini datang dalam mimpi Nabi Ibrahim yang kemudian disampaikan kepada Nabi Ismail untuk meminta pendapatnya.
 
يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ
 
Artinya: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.” (Qur'an Surat Ash-Shaffat ayat 102).
 
Bukannya bersedih atau takut, Ismail yang juga melihat mimpi ini sebagai perintah Allah SWT pun menjawab dengan penuh kesabaran dan keihklasan:
 
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
 
Artinya: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
 
 
Dengan berserah diri kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim pun membaringkan Ismail di atas pelipisnya, setelah itu Allah SWT pun berfirman kepadanya:
 
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
 
 
Artinya: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang- orang yang berbuat baik.” (Surat As-Shaffat, ayat 104 -105).
 
Sebagai balasan atas ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail, Allah pun mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan yang besar. 
 
Dengan adanya peristiwa itu, dimulailah kegiatan berkurban pada hari Raya Idul Adha yang berlangung hingga saat ini.
 
Berkurban hukumnya sunnah, sebagai pengingat atas kejadian besar itu, juga agar manusia taat dan berserah diri kepada Allah SWT, dan agar manusia makin mengerti bahwa Allah tidak hendak menghinakan manusia dengan cobaan, serta tidak ingin menganiaya manusia dengan ujian.
 
Dari peristiwa ini, juga menjadi pelajaran bahwa Allah menghendaki agar kita bersegera memenuhi panggilan tugas dan kewajiban secara total.
 
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
 
Artinya: ”Daging - daging unta dan darahnya itu sekali - kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang - orang yang berbuat baik.”***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x