DPRD DKI Datang ke Surabaya, Ini yang Risma Ajarkan untuk Tangani Banjir

- 23 Oktober 2020, 10:43 WIB
Ilustrasi Banjir Jakarta.
Ilustrasi Banjir Jakarta. / Dean Moriarty/Pixabay

"Yang paling penting, salurannya itu harus di-connect-kan, harus terkoneksi semuanya. Kalau tidak pasti akan menjadi masalah, makanya kadang kalau kita kekurangan uang, kita lebih prioritaskan dulu salurannya, supaya tidak meluap, pedestriannya bisa digarap setelahnya kalau ada uang," ungkapnya.

Risma juga menjelaskan tentang pembangunan waduk atau bozem yang sampai saat ini sudah ada sekitar 75 bozem di Surabaya. Ia juga menjelaskan tentang pentingnya pintu air dan pompa air untuk mengatasi musim hujan, termasuk pula intensitas pengerukan dan normalisasi sungai yang terus dilakukan di berbagai saluran dan sungai di Surabaya.

Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, mengatakan, sebelum ke Surabaya dirinya sudah sempat ke Semarang untuk mengetahui penanganan banjir di sana. "Kemarin kita sudah ke Semarang. Kita sudah punya ilmu banyak. Penanggulangan banjir dalam 10 tahun dari 80 persen titik genangan kini tinggal 13 persen. Tadi ke tempat Bu Risma lebih luar biasa lagi, 50 persen titik banjir kini tinggal 2,3 persen. Tadi kami belajar banyak dari Kota Surabaya," kata Zita.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Permudah Izin Usaha, SDM Harus Siap Hadapi Lapangan Pekerjaan yang Masif

Ia juga mengaku kaget melihat kondisi Kota Surabaya yang hijau penuh dengan tanaman. Menurutnya, mulai dari Bandara hingga ke tengah kota tampak hijau. "Jadi, saya bisa bilang Kota Surabaya bukan hanya berhasil menangani banjir. Kita juga bilang bisa dengan kota green city, kota yang hijau sustainable," jelasnya.

Ia juga menjelaskan setidaknya ada lima masukan dari Risma yang dapat dijadikan rekomendasi untuk mengatasi persoalan banjir di DKI Jakarta. Pertama, kalau bikin jalan, jangan jalannya saja yang dibaguskan, tapi salurannya dulu yang diutamakan.

"Kalau jalan di DKI, kalau kita buka, bawahnya hancur. Harus salurannya dulu dibetulin, terus jalannya," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Bawang Putih Berkulit Merah, Jumat 23 Oktober, Ana Mimpi Punya Bayi

Kedua, air itu anugerah Tuhan, sehingga air itu harus dialirkan dan ditampung dengan baik. Jadi jumlah air yang masuk harus diketahui dan bisa menampung serta harus bisa mengalirkan dengan baik. Ketiga, banjir itu merupakan kiriman, sehingga harus punya master plan yang bagus dan bisa melakukan kerja nyata, yang harus bisa dirasakan oleh warga DKI Jakarta.

"Kemudian yang keempat yakni kekompakan, kolaborasi antar dinas di Kota Surabaya itu bagus. Kalau ada banjir bukan hanya tugas Dinas Pekerjaan umum bukan, tapi Dinas Pemadam Kebakaran juga ikut. Jadi koordinasi cukup baik," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x