BERITA KBB - Sindrom Overtraining dapat terjadi akibat seseorang yang berolahraga berlebihan.
Berolahraga memang merupakan salah satu aktivitas penting yang wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Namun berolahraga tanpa mengenal waktu dapat berpotensi memicu masalah serius yang disebut sindrom overtraining.
Baca Juga: Kedatangan Menpora, Jabar Siap Jadi Sentra Pembinaan Atlet Muda Nasional Berkat Prestasinya Dalam Olahraga
Gejala sindrom overtraining dapat dilihat pada perubahan pola makan, nyeri otot, stres, penurunan performa, hingga mengalami gangguan tidur.
Sindrom overtraining sendiri terjadi ketika tidak memberi cukup waktu untuk tubuh beristirahat.
Pada titik tertentu, kondisi ini dapat berbahaya bagi kesehatan, seperti mengakibatkan kelelahan dan penurunan tingkat kebugaran, bahkan berujung cedera.
Gejala sindrom overtraining dapat dilihat pada perubahan pola makan, nyeri otot, stres, penurunan performa, hingga mengalami gangguan tidur.
Sindrom overtraining sendiri terjadi ketika tidak memberi cukup waktu untuk tubuh beristirahat.
Pada titik tertentu, kondisi ini dapat berbahaya bagi kesehatan, seperti mengakibatkan kelelahan dan penurunan tingkat kebugaran, bahkan berujung cedera.
Baca Juga: Digunakan di Ajang Internasional, Produk Lokal Caki Collection Ini Diproduksi Guru Olahraga Asal Bandung
Saat mengalami sindrom overtraining, ada sejumlah gejala yang mungkin akan dirasakan seorang.
Tanda-tandanya pun beragam, mulai dari terganggunya pola makan hingga masalah pada otot dan persendian.
Beberapa gejala yang berpotensi muncul ketika mengalami sindrom overtraining, di antaranya:
Saat mengalami sindrom overtraining, ada sejumlah gejala yang mungkin akan dirasakan seorang.
Tanda-tandanya pun beragam, mulai dari terganggunya pola makan hingga masalah pada otot dan persendian.
Beberapa gejala yang berpotensi muncul ketika mengalami sindrom overtraining, di antaranya:
Baca Juga: 7 Olahraga Paling Populer dan Digemari di Indonesia, Kamu Salah Satu Peminatnya?
1. Nyeri otot
Mendorong diri melewati batas kemampuan ketika Anda melakukan latihan intensitas tinggi dapat memicu ketegangan otot.
Jika tubuh tidak segera diistirahatkan, kondisi tersebut bisa memicu nyeri otot dan cedera seperti mengalami microtears (robekan kecil) pada otot.
2. Cedera
Berolahraga secara berlebihan meningkatkan risiko Anda mengalami cedera, seperti mengalami stress fracture (munculnya celah kecil pada tulang) jika terlalu sering berlari.
1. Nyeri otot
Mendorong diri melewati batas kemampuan ketika Anda melakukan latihan intensitas tinggi dapat memicu ketegangan otot.
Jika tubuh tidak segera diistirahatkan, kondisi tersebut bisa memicu nyeri otot dan cedera seperti mengalami microtears (robekan kecil) pada otot.
2. Cedera
Berolahraga secara berlebihan meningkatkan risiko Anda mengalami cedera, seperti mengalami stress fracture (munculnya celah kecil pada tulang) jika terlalu sering berlari.
Baca Juga: Sumbangkan Alat Olahraga dan Motor, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Bertemu NPCI Jabar, Kang Supri Bangga
Tidak hanya itu, berlari secara berlebihan dapat memicu kondisi yang lebih parah seperti ketegangan sendi, cedera jaringan lunak, dan patah tulang.
3. Kelelahan ekstrem
Tetap melanjutkan olahraga ketika tubuh sudah lelah dapat mengakibatkan kelelahan ekstrem, karena tidak segeralah beristirahat ketika tubuh mulai kelelahan.
Kelelahan mudah terjadi saat tubuh tidak mendapat cukup asupan energi sebelum memulai olahraga.
Tidak hanya itu, berlari secara berlebihan dapat memicu kondisi yang lebih parah seperti ketegangan sendi, cedera jaringan lunak, dan patah tulang.
3. Kelelahan ekstrem
Tetap melanjutkan olahraga ketika tubuh sudah lelah dapat mengakibatkan kelelahan ekstrem, karena tidak segeralah beristirahat ketika tubuh mulai kelelahan.
Kelelahan mudah terjadi saat tubuh tidak mendapat cukup asupan energi sebelum memulai olahraga.
Baca Juga: Innalillahi, Indonesia Berduka Kehilangan Sosok Penting di Dunia Olahraga, Berprestasi dalam Olimpiade 1976
Akibatnya, tubuh Anda harus menggunakan cadangan karbohidrat, protein, serta lemak sebagai sumber energi.
4. Penurunan nafsu makan dan berat badan
Berolahraga secara berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berperan untuk mengatur seberapa lapar atau kenyang tubuh Anda.
Ketika nafsu makan Anda menurun, tubuh otomatis tidak mendapat asupan makanan yang cukup.
Akibatnya, tubuh Anda harus menggunakan cadangan karbohidrat, protein, serta lemak sebagai sumber energi.
4. Penurunan nafsu makan dan berat badan
Berolahraga secara berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berperan untuk mengatur seberapa lapar atau kenyang tubuh Anda.
Ketika nafsu makan Anda menurun, tubuh otomatis tidak mendapat asupan makanan yang cukup.
Baca Juga: 8 Link Twibbon Hari Olahraga Nasional 2021, Berikut Cara Pasangnya
Jika berlangsung secara berkelanjutan, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
5. Stres dan kehilangan konsentrasi
Kemudian ciri yang kelima adalah Mempengaruhi kadar hormon stres yang ada dalam tubuh, di mana hal ini dapat memicu kegelisahan dan membuat Anda mudah kehilangan konsentrasi.
Tidak hanya itu, sindrom overtraining juga memunculkan gejala-gejala lain seperti perubahan suasana hati dan depresi.
Jika berlangsung secara berkelanjutan, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
5. Stres dan kehilangan konsentrasi
Kemudian ciri yang kelima adalah Mempengaruhi kadar hormon stres yang ada dalam tubuh, di mana hal ini dapat memicu kegelisahan dan membuat Anda mudah kehilangan konsentrasi.
Tidak hanya itu, sindrom overtraining juga memunculkan gejala-gejala lain seperti perubahan suasana hati dan depresi.
Baca Juga: Yuni Shara Unggah Foto Sedang Olahraga yang Bikin Gagal Fokus, Netizen: Duh Badan Anak Gadis
6. Penurunan performa
Bukannya mengalami peningkatan, berolahraga secara berlebihan malah dapat membuat Anda mengalami penurunan performa.
Beberapa performa yang akan mengalami penurunan meliputi konsentrasi/fokus, kekuatan, kelincahan, daya tahan, stamina, hingga reaksi akan ancaman.
7. Gangguan tidur
Kemudian ciri lainnya dapat memicu ketidakseimbangan hormon stres, dimana hal ini Anda akan mengalami kesulitan dalam melepaskan stres dan ketegangan pada waktu tidur.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Lewat Olahraga
Baca Juga: Diplomasi Olahraga ; Gubernur Jabar Ridwan Kamil Kalahkan Dubes Denmark dalam Pertandingan Bulu Tangkis
Kondisi ini membuat tidur Anda menjadi tidak berkualitas, memicu kelelahan ekstrem, dan perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
8. Mudah sakit
Ketika Anda mengalami sindrom overtraining, tubuh akan terasa lesu yang dapat membuat Anda rentan terhadap penyakit.
Tidak hanya itu, melemahnya imunitas meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
Kondisi ini membuat tidur Anda menjadi tidak berkualitas, memicu kelelahan ekstrem, dan perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
8. Mudah sakit
Ketika Anda mengalami sindrom overtraining, tubuh akan terasa lesu yang dapat membuat Anda rentan terhadap penyakit.
Tidak hanya itu, melemahnya imunitas meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu, 10 Maret 2021: Aries Harus Rutin Olahraga, Taurus Kurang Percaya Diri
Baca Juga: 3 Materi Pelajaran Olahraga untuk Jaga Kebugaran Murid Meski Masih #DiRumahAja
9. Kehilangan motivasi
Berolahraga secara berlebihan mungkin akan membuat Anda kehilangan motivasi untuk tetap latihan.
Kondisi ini disebabkan oleh kelelahan fisik maupun mental, perasaan tidak mencapai target, hingga tidak menikmati latihan.
Perlu diperhatikan, gejala atau ciri-ciri sindrom overtraining yang dialami masing-masing orang bisa berbeda satu sama lain.
Namun yang jelas berolahraga dengan kapasitas berlebih bahkan over hal ini sangat berbahaya untuk kesehatan.
9. Kehilangan motivasi
Berolahraga secara berlebihan mungkin akan membuat Anda kehilangan motivasi untuk tetap latihan.
Kondisi ini disebabkan oleh kelelahan fisik maupun mental, perasaan tidak mencapai target, hingga tidak menikmati latihan.
Perlu diperhatikan, gejala atau ciri-ciri sindrom overtraining yang dialami masing-masing orang bisa berbeda satu sama lain.
Namun yang jelas berolahraga dengan kapasitas berlebih bahkan over hal ini sangat berbahaya untuk kesehatan.
Baca Juga: Kembali Ke Italia dengan kondisi Covid-19, Ronaldo bantah tudingan Menteri olahraga Italia!!
Alih-alih menjadi sehat, jika hal ini diabaikan dan sudah tau lewat gejala yang dirasakan hal itu hanya akan menimbulkan penyakit lain.***
Alih-alih menjadi sehat, jika hal ini diabaikan dan sudah tau lewat gejala yang dirasakan hal itu hanya akan menimbulkan penyakit lain.***