Zelenskyy Menilai China Mempunyai Peran Penting Dalam Menghentikan Perang Ukraina-Rusia

- 5 Agustus 2022, 08:21 WIB
Potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy /Istagram/@zelenskiy_official/
Potret Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy /Istagram/@zelenskiy_official/ /
 
 
BERITA KBB - Ukraina sedang mencari kesempatan untuk berbicara "langsung" dengan Presiden China Xi Jinping. Zelenskyy ingin China membantu mengakhiri perang Ukraina dengan Rusia, ujar Presiden Volodymyr Zelenskyy, dilansir South China Morning Post (SCMP) melaporkan pada hari Kamis 4 Agustus 2022.
 
Zelenskyy dikabarkan mendesak China untuk menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang besar terhadap Rusia untuk mengakhiri pertempuran. 
 
China sendiri memang memiliki hubungan yang harmonis dengan Rusia sejauh ini.
 
 
Zelenskyy menganggap China merupakan negara yang kuat.
 
Di tengah meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan, Zelenskyy menekankan pentingnya netralitas China atas perang Rusia-Ukraina.
 
Hal tersebut tidak lepas dari Rusia semakin terisolasi oleh negara - negara Barat yang memberikan berbagai sanksi ekonomi maupun perdagangan.
 
 
Zelenskyy juga menginginkan standing point China yang berada di sisi Ukraina.
Zelenskyy cukup senang dengan posisi China yang dianggap netral terkait invasi Rusia.
 
Namun, pejabat Ukraina sebagian besar diam tentang kunjungan Ketua parlemen Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan pekan ini.
 
 
Di sisi lain, pada hari Selasa 2 Agustus 2022 Rusia mengatakan kunjungannya ke Taiwan "memprovokasi situasi" di Taiwan.
 
Pastinya Ukraina sulit untuk menentukan posisinya terkait Taiwan mengingat hubungan negarnaya dengan AS juga sangat erat.
 
AS merupakan salah satu negara yang menyumbang persenjataan selama perang Ukraina dalam jumlah yang signifikan.
 
China telah menolak untuk mengkritik perang Rusia di Ukraina atau bahkan menyebutnya sebagai invasi untuk menghormati Moskow.
 
Di sisi lain, China mengutuk sanksi yang dipimpin AS terhadap Rusia dan menuduh Barat memprovokasi Moskow dalam melakukan invasi.
 
Presiden China Xi Jinping mengatakan menjatuhkan sanksi dapat bertindak sebagai “pedang bermata dua".
 
Xi Jinping juga mengatakan bahwa komunitas global akan menderita karena “mempolitisasi, mekanisasi, dan mempersenjatai” tren ekonomi global dan arus keuangan.
 
China memang tak ingin ambil pusing terkait invasi Rusia di Ukraina.
 
Walau memiliki posisi yang netral antara Ukraina dan Rusia, China tampaknya kerap menuduh AS sebagai biang kerok perang ini. ***
 
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x