Menurut Sodik yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, akhlak lahir karena keimanan dan tauhid, juga kebiasaan beribadah dan ajaran etika. Sedangkan prestasi dikuasai oleh penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan lain-lain.
"Ini yang terus kami mantapkan. Sekarang pemantapan itu tidak bisa kita lakukan sendiri. Kita harus membangun kolaborasi. Alhamdulillah banyak pengusaha muda yang mewakafkan uangnya untuk membangun pendidikan bersama kami. Mengembangkan pendidikan yang agama, penguasaan teknologi, dan pengetahuannya yang kuat," ujarnya.
Ia menilai semangat kolaborasi ini harus terus dikembangkan. Mengapa? pertama, karena kolaborasi ini salah satu ajaran Islam yang."Kedua tantangan-tantangan ke depan mengajarkan kita tidak bisa bekerja sendiri dan yang ketiga adanya tantangan yang semakin meningkat di kalangan semua aktivitas," katanya.
Ditambahkan pihaknya juga akan mengembangkan pendidikan yang berbasis karakter, berakhlaul karimah dan berprestasi.
Rencananya hingga tahun 2045 pihaknya akan mengembangkan sekolah Darul Hikam di 30 lokasi di Indonesia. Setelah tahun 2045 pihaknya juga berencana akan mengembangkan sekolah Durul Hikam hingga ke ASEAN.
"Kemarin kami agak khawatir dengan program ini, tapi hari ini kami makin optimis karena regenarasi di Darul Hikam berjalan dengan baik. Banyak pengurus-pengurus muda dan mitra-mitra muda yang mempunyai kemampuan dan komitmen untuk memajukan dunia pendidikan," jelasnya.
Sementara itu Direktur Majelis Pendidikan Darul Hikam, Ruri B. Ramadhanti mengatakan DHIS di Buahbatu adalah sekolah level SMP dan SMA dengan kombinasi kurikulum nasional dan internasional.
Kurikulum untuk yang level SMP akan mengkombinasikan antara kurikulum nasional dan Cambridge dan untuk SMA menggambungkan kurikulum nasional dengan kurikulum Amerika.